113. Gean

1423 Words

“Ha, ha, ha.” Terengah, Lyssa terbangun dari tidurnya. Keningnya basah oleh keringat, poni gadis itu lepek menempel di dahi. “Huh, basah?” Lyssa merasakan pipinya, merembes basah oleh air mata. Gadis itu mengusap wajah frustrasi, malam ini ia bahkan tidak ingat mimpi tentang apa. Dalam keremangan lampu malam, Lyssa menoleh kanan kiri. Oh, rupanya ia tertidur saat berpura-pura tidur tadi. Teman-teman seranjangnya pun masih pulas terlelap. Denisha di ujung kasur juga tidur, mulutnya terbuka, mendengkur pelan. Tanpa suara, Lyssa mencari ponselnya. Ada beberapa pesan masuk dari Rainier. Membalas pesan Rainier, Lyssa berjalan keluar kamar. Apartemen itu gelap, hanya ada lampu remang koridor. Kamar anak cowok masih sepi. Rainier tadi bilang ada meeting di luar sama temen-temennya. Mengam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD