64. Olimpiade

1368 Words

Hari berlalu dengan damai. Rainier yang selalu ada untuk Lyssa mengaburkan hati, seolah dunia hanya milik berdua. “Minggu besok mau jalan?” ajak Rainier pada Lyssa. “Boleh.” Lyssa mengangkat wajahnya dari buku teks. Dari bangku depan mereka, Ragil berbalik. “Kita ada pertemuan besok Minggu,” katanya mengingatkan. Leo ikut nimbrung. Melihat ke belakang. Rainier menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi. Wajahnya dingin saat berkata, “Aku ketuanya. Kalau aku sedang tidak ingin bertemu kalian, maka kita tidak harus bertemu.” Wajah Ragil dan Leo ikut mendingin sebelum akhirnya mereka menyerah dan berbalik ke depan. “Berhenti menguping pembicaraanku,” kata Rainier lagi. Lyssa menyentuh lengan Rainier lembut. Menenangkan. “Mungkin kita yang berbicara terlalu keras. Toh ini juga ruang pub

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD