Vincent menarik tangannya dari genggaman Olivia. Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain, lalu mengatur, emosinya. Setelah emosi Vincent menjalankan mobilnya dengan kecepatan normal. Berbulan-bulan, sejak hari itu, Vincent tidak pernah datang ke apartemen untuk mendapatkan haknya. Walau begitu, lelaki itu, tetap mentransferkan uang bulanan untuk Olivia. Ketika Vincent tengah menandatangani berkas untuk perusahaan kontraktor barunya, ponsel lelaki itu berdering. Ia mengambil benda pipih yang tergeletak tidak jauh dari tempatnya. Lelaki itu mendesah saat nama Olivia tertera di layar ponselnya. "Hallo." "Halo, Tuan." "Ada apa?" jawab Vincent dingin. "Apa aku telah dibuang? Jika ya ...." Olivia terdengar menahan isakannya. "Aku akan segera pergi dan uang yang kau transferkan, akan kukem