Kecemburuan Vincent

1216 Words

Kini Olivia dan Cristian duduk bersama di sebuah gerai makan waralaba yang tersebar di seluruh dunia. Keduanya memesan burger jumbo dan masing-masing sekaleng pepsi. "Bagaimana dengan ketertinggalanmu?" tanya Cristian di sela makannya. Olivia lekas mengunyah roti lapis yang ada di mulutnya. "Sudah beres semua. Aku mengerjakannya dengan cukup baik," jawabnya. Cristian berdecak kagum. Dari banyak hal menarik dari diri Olivia, otak mumpuni gadis itulah yang paling membuatnya menyukai gadis itu. "Otakmu itu sungguh luar bisa, Olivia." Pujian yang dilontarkan Cristian justru ditanggapi lain oleh Olivia. Gadis itu memandang sinis, lelaki tampan bermata bulat, di depannya. "Hey, kau menghinaku ya?" Cristian mendengkus kesal. "Tolong Bedakan antara menghina dan memuji!" serunya. "Tapi kau

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD