Amira Brown

1047 Words

Vincent menatap sendu wanita di depannya itu. Tanpa terasa setetes air mata jatuh dari matanya. Ia tersenyum pilu. "Apa kabar, Olivia." Olivia mendesah. Ia memejamkan matanya sekali guna menahan air mata yang mulai menyeruak. "Baik." Olivia berusaha tegar. Vincent memperlihatkan senyum pilunya. "Aku tidak, Bae." Ucapan lirih serta tetesan air mata yang jatuh dari iris lelaki itu, bak sebuah sembilu dan membuat hati Olivia berdenyut pedih. Sebelum air matanya luruh, Olivia lekas menyeka air mata kemudian memegang troli belanjanya untuk bersiap pergi."Maaf, Tuan Vincent, aku harus pergi." Sebelum Olivia berhasil melewatinya. Vincent menahan langkah gadis itu, dengan bagian tepi troli. Mata Olivia dan Vincent yang sama-sama memancarkan kesedihan serupa. Mata keduanya saling beradu. "Tida

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD