Makanan kesukaan

1072 Words
Tok.. tok.. tok.. bunyi ketukan pintu itu membuyarkan lamunan Nada, dia bergegas membuka pintu kamarnya meskipun enggan. "Eh Mitha, ada apa mit?". Yang datang adalah teman satu jurusan dengan Nada namanya Mita "Tadi pas aku mau masuk kos, di bawah ada bapak nganter makanan, katanya buat kamu" sambil menyodorkan kresek yang lumayan besar pada Nada. "Tapi aku gak pesen, ini merek ayam terkenal lagi, mana ada uang aku Mit". Kata Nada saat melihat kresek berlogo orang tua berbaju merah dan berambut putih. "Katanya buat kamu kok, lagian udah dibayar, masa dikembalikan?. Udah ambil aja. Aku ke kamar ya udah ngantuk". Mita kemudian berbalik dan meninggalkan Nada yang masih kaget. Kresek itupun terpaksa dibawa masuk dan diletakkan di meja. Dibukanya satu persatu makanan dalam kerdus itu. Ada nasi, ayam, burger, kentang goreng, puding dan masih ada 2 minuman Cola dan s**u coklat. Alis Nada mengkerut bagi dia makanan ini cukup banyak tentunya tidak murah juga, dia tidak berani makan, kalau bapak pengantar makanan itu kembali lagi dan bilang salah alamat gimana nasibnya. Saat akan memasukkan bungkusan itu ke kresek lagi Nada menemukan sebuah surat didalam kresek tersebut. "Makananmu tadi jatuh di jalan, jangan keluar terlalu malam, selamat menikmati, Sam". "Sam", siapa Sam? Kenapa dia mengirimmu makanan, otak Nada berfikir dengan cepat, dia lalu ingat, kejadian tadi berputar kembali ke ingatan nya, mungkinkan Sam itu adalah Bos geng copet itu? Tapi bagaimana dia tahu alamat kos Nada. Memikirkan hal ini Nada menjadi merinding rupanya dia sedang berurusan dengan orang yang menakutkan. *** Seusai kuliah Nada dengan kedua temannya Mitha dan Saras hendak pergi meninggalkan ruangan kelas. Namun mendadak kelas menjadi ramai dan heboh. Alex, mahasiswa kedokteran yang tampan serta jago basket adalah pria idaman yang cukup populer di kampus mendadak masuk keruangan kelas mahasiswa ekonomi. Di dibelakangnya ada Jerry mahasiswa kedokteran juga satu angkatan dengan Alex dan merupakan sahabatnya. Alex masuk ke ruangan kelas dengan santai langkahnya ringan namun pasti dan berhenti tepat di depan Nada. Semua orang yang merupakan mahasiswa ekonomi histeris, ada yang bersiul dan ada juga yang tepuk tangan. Ekspresi Alex begitu santai, ia berbicara pada Nada, "Kamu Nada kan?". Nada bingung dengan situasi saat ini, dia tahu Alex mahasiswa kedokteran yang populer di kampus, tapi bagaimana Alex kenal dengan dirinya, dirinya bukan siapa-siapa juga bukan mahasiswi yang populer juga. "Iya..". Nada menjawab sambil tersenyum garing. Kemudian Alex menyodorkan sebuah amplop coklat dan memberikan pada Nada, "Titipan dari Sam, terimalah". Katanya singkat. Semua orang menjadi semakin histeris dan ruangan menjadi semakin gaduh, banyak yang berfikir bahwa Alex menyukai Nada dan memberikan surat cinta. Meskipun mereka mendengar bahwa itu titipan dari orang lain, pikiran mereka tetap saja menyangka Alex sedang pendekatan pada Nada. Nada mengambil amplop itu dan mengucapkan "Terima kasih". Alex tersenyum dan langsung pergi dari ruangan itu. Mitha dan Saras tentu saja kepo serta mendesak Nada membuka amplop itu. Dengan ragu Nada pun tetap membukanya, didalamnya ada dua buah amplop kecil. Satu berisi uang lima juta rupiah, dan satu berisi surat. Saras kemudian berkomentar "Nad, isinya uang Nad, uang asli lho, emang kenapa dia kirim uang ke kamu?". "Mana aku tau" Nada kemudian membuka surat tersebut dan membacanya. "Uang ini untuk ganti uang kamu yang kecopetan, Sam". Sam... dia lagi... "Wah Nada, dia mengembalikan uang kamu yang kecopetan ya?", sahut Mitha ikut senang dibuatnya. "Tapi ini kan kebanyakan, bukannya cuma dua juta lima ratus, ini lima juta rupiah, dia mengembalikan dua kali lipatnya", Saras mengemukakan pendapatnya. Mitha "Ambil saja sisanya, lumayan kan". Saras "Jangan dong". Sanggah Saras yang tak setuju. Mita, "udah gak papa, ambil aja". Saras, "jangan, pokoknya jangan". Mitha dan Saras berdebat dengan asiknya, sedangkan Nada menjadi sangat teramat bingung sekarang. Banyak pertanyaan yang muncul dibenak Nada, tapi untuk menjawab semua pertanyaan itu tentunya hanya Sam sendiri. Tunggu dulu bukannya amplop ini dari Alex, berarti Alex pasti kenal dengan Sam. "Eh...eh... anterin ketemu Alex dong, dia pasti belum jauh ayo kita kejar" Nada kemudian berdiri dan menarik kedua temannya. "Tunggu tunggu, buat apa cari Alex" Mita menahan tangan Nada yang akan berjalan mengejar Alex. "Ya mau tanya siapa yang kirim uang ini, lagian ini kebanyakan aku mau kembalikan sisanya". Mita jelas tidak setuju "Jangan dong, dia kan sudah kasih ke kamu ya kamu terima saja, mungkin sisanya adalah uang kerugian spikologis kali". Saras juga ikut menimpali "Gak bisa gitu dong, tetap harus dikembalikan, itu namanya cewek matre". Mitha, "udah Nada simpan saja". Saras, "kembalikan". Sekarang Nada tambah bingung apa yang harus dilakukan sekarang. *** Beberapa hari ini Alex dan Jerry tidak muncul di kampus ini semua permintaan Sam. Dia takut Nada tidak menerima uang pemberiannya dan mengembalikan ke Alex. Sehingga kedua temannya itu diminta bersembunyi dulu. Beberapa hari terakhir Sam juga selalu di markas mereka dan jarang keluar kamar. Sam sering berdiri di depan kaca jendela kamarnya melihat lalu lalang kendaraan yang lewat depan bengkelnya. Ya ini adalah sebuah bengkel motor dan tempat cuci sepeda motor dan mobil sekaligus markas geng Laut Hitam. Saat datang ke kota Malang Sam membawa uang tunai tiga puluh lima juta rupiah dalam ranselnya, sengaja tidak membawa kartu agar orang tuanya tidak bisa melacak dia. Setelah merebut kekuasaan kepala preman daerah Bumi Ayu dia menyewa rumah pinggir jalan untuk membuka bengkel dan cuci mobil, semua anggota preman yang lama kini menjadi anggota geng Sam dan bekerja di bengkel tersebut. Sejak saat itu Bumi Ayu menjadi tempat yang aman. Setelah kejadian ciuman dengan Nada, Sam menjadi pendiam, pikirannya hanya tertuju pada Nada, dia mengutus Dito untuk mengawasi tempat kos Nada dan melaporkan jika ada masalah. Satu buah lagi anak buah Sam bernama Agus dia adalah detektif dunia Maya Sam, semua informasi Nada mulai dari Nama, siapa temannya, juga makanan kesukaannya didapatkan dari Agus. Adegan ciuman itu sangat membekas di hati Sam, setiap hari bahkan setiap menit adegan tersebut selalu berputar ulang dalam pikirannya. *** Minggu pagi, ada sebuah tempat di belakang mall yang sangat ramai sekali orang berjualan, namanya pasar Minggu, bukannya tentu ketika hari Minggu saja. Biasanya banyak orang berolah raga kemudian sarapan disana, dan banyak juga orang yang sekedar jalan-jalan saja untuk cuci mata. Begitupun juga Nada, bersama Mita dan Saras mereka sengaja bangun pagi di hari Minggu tentunya untuk jalan-jalan. Sampai disebuah kedai Nada mencoba beberapa bando di tempat tersebut, ada dua model yang disukainya, satu berwarna pink dengan hiasan strawberry dan kedua berwarna ungu dengan bunga yang mekar diatasnya. Keduanya sama-sama cantik. Nada mencobanya satu persatu di depan cermin. Kelihatannya suka dua duanya hingga sulit untuk memutuskan membeli yang mana.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD