Kembali

1303 Words

"Lalu Aleya?" "Dia terlalu baik, bukan sebuah hal yang nyaman baginya berada dalam situasi seperti ini." Mas Satria memberi penjelasan. "Apakah dengan berjalannya waktu kalian sama sekali tak memiliki perasaan apa-apa?" Aku sedikit ragu, akan tetapi akhirnya tercetus juga pertanyaan itu. "Kami lebih ke sahabat baik," jawab Mas Satria. "Atau mas yang tidak peka?" tanyaku lagi, entah mengapa dalam hatiku mengatakan Aleya memiliki rasa pada Mas Satria. "Nggak … entahlah." Mas Satria terlihat ragu dengan jawabannya sendiri. Sebuah pengorbanan besar yang Aleya lakukan terlihat mustahil apabila dilakukan tanpa adanya perasaan. Berbeda dengan Mas Satria yang memiliki kepentingan karena ingin memberikan orang tua lengkap untuk anak Almarhumah Liana adiknya. Sedangkan Aleya? "Makan dulu!"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD