Chapter 78

1251 Words

Orang tua selau tahu apa yang sedang disembunyikan anak-anaknya. *** Dengan handuk terlilit di pinggang dan rambut basah yang masih menyisakan bulir-bulir air, Elard berdiri diam di cermin dinding kamar mandi kering. Menatap dirinya sendir bukan untuk bercermin, melainkan untuk memarahinya. "Bodoh, bodoh, bodoh. Bagaimana kalau Sasi lihat? Saya harus bicara apa?" Elard mengacak-acak rambutnya, menyebarkan sisa bulir-bulir air ke mana-mana. Ia menjadi frustrasi dan kurang tidur karena tidak ada satu pun pesan atau panggilan masuk dari Sasi. Ditambah obrolan di grup yang justru makin menyudutkannya. Sedikit beruntung untuk yang satu ini karena grup pesan WA itu di dalamnya tidak ada Sasi atau pun Adia. Lama-lama diam di kamar mandi percuma. Ia musti tetap kerja. Elard memutuskan untuk m

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD