Chapter 85

1508 Words

Sebuah peringatan bagi yang sedang berjuang untuk menggapai kebenaran. Tangisan mulai mengalir pilu di pipi seorang pria. *** "Mati kau, Daniel! Mati kau, Daniel! b******k! Setan!" Beulang-ulang Mahesa mengucapkannya sembari memukul-mukul tembok. Berteriak dan menangis menjadi satu. Kemarahan dan kesakitan melebur. Sasi lupa akan dirinya sendiri, ia bergegas berdiri dan melangkah ingin menuju pada Mahesa, tetapi ia jatuh tersungkur. Elard yang telat, segera membantu Sasi duduk dan memeluknya. Tubuh Sasi bergetar hebat. Orlando dan Adialah yang bisa mendekati Mahesa. Keduanya mencoba menenangkan Mahesa yang kalap. "Mahes, tenang, Mahes!" pinta Orlando yang mencoba menahan tangan Mahesa agar tidak meninju tembok beton lagi. Begitu juga Adia di sisi satunya. "Setan!" teriak Mahesa panja

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD