1. Prolog

1542 Words
“Cukup Danny, lepaskan Aku!!” teriak Kate di depan pintu keluar rumah mereka. “Tidak Kate, dengarkan aku dulu…bisa aku jelaskan. Aku janji akan berubah.” Ucap Danny sambil menahan tangan Kate. Namun dengan cepat Kate menepisnya. “Aku sangat mencintaimu Kate, tolong jangan tinggalkan aku.” Teriak Danny memohon hingga berlutut di hadapan Kate. Namun seakan Kate tak memperdulikannya. Ia tetap bersikeras pergi sambil membawa satu koper besar berisi baju-baju miliknya yang sudah ia kemas sekitar dua hari yang lalu. “Temui aku jika kamu sudah tidak bekerja dengan profesor s****n itu!” kata Kate kasar sambil membuka pintu dan membantingnya dari arah luar. Danny hanya bisa pasrah memandangi Kate yang semakin menjauh dari rumah lewat pintu rumah mereka yang terbuat dari kaca. Danny berfikir ia harus memberikan waktu pada Kate untuk menenangkan diri, setelah itu ia akan menghubunginya untuk memintanya kembali. Ia berjanji akan lebih meluangkan waktunya bersama Kate untuk menebus sikapnya yang sedikit acuh akhir-akhir ini. Namun, pikiran Danny berubah ketika Ia melihat Kate memasuki sebuah mobil sedan warna biru metalik yang terparkir di seberang jalan. Danny dengan cepat berdiri dan keluar untuk mengejar Kate, tapi Mobil itu segera melaju dengan cepat setelah Kate mamasukinya. Ia tidak tau siapa pemilik mobil itu. Selama ia mengenal Kate, ia tahu persis siapa saja teman Kate, termasuk kendaraan yang mereka miliki, namun kali ini ia benar-benar tidak tau dengan siapa Kate pergi. Kate adalah wanita istimewa di mata Danny. Dialah wanita pertama dalam hidupnya yang berhasil menarik perhatiannya. Seorang gadis lemah lembut yang ia kenal lewat seorang teman saat bekerja di studio foto kecil di dekat pusat kota. Kate seorang gadis yang manis, memiliki bola mata coklat, rambut berwarna pirang dan sedikit bergelombang membuat daya tarik tersendiri bagi Danny, walaupun ia benar-benar menyukai Kate karena kepribadiannya. Danny yang hidup sendiri jauh sebelum mengenal Kate merasa hidupnya kembali berwarna setelah bertemu dengan Kate. Ia berharap Kate dapat menemaninya sampai kapanpun. Itulah yang menjadi alasan Danny memutuskan untuk segera menikah dengannya dua tahun yang lalu. Namun, sekarang Kate telah meninggalkannya. Sudah dua hari yang lalu Kate telah menunggu Danny kembali. Sudah cukup Kate merasa bersabar menemani Danny selama ini, Danny yang selalu sibuk di Laboratorium milik Profesor Austin. Entah apa yang dikerjakannya selama ini hingga bisa berhari-hari ia tak pulang ke rumah. Menelepon pun hanya beberapa kali dilakukan Danny. Kate merasa Danny tidak memperhatikannya lagi. Ia telah memutuskan untuk pergi dari rumah meninggalkan Danny setelah Danny kembali ke rumah mereka, dan itu benar-benar dilakukannya. Dua tahun pernikahan sudah mereka lalui bersama, kebahagiaan selalu menyelimuti kehidupan keduanya, namun semua berubah ketika Danny mulai bekerja di laboratorium milik Profesor Austin setahun yang lalu, hingga memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan lamanya di studio foto. Saat ini hampir seluruh waktunya ia habiskan di laboratorium. Danny pun merasa nyaman karena ia merasakan kembali dunianya. Berkutat dengan alam dan hal-hal ilmiah adalah hobbynya. Namun ia tak menyadari kehadiran Kate yang butuh perhatian darinya. Profesor Austin Edbert adalah pemilik laboratorium Edbert steel yang terletak di daerah terpencil dekat dengan sebuah hutan yang nyaris tak pernah terjamah manusia. Tidak ada seorang pun yang berani mendekati hutan tersebut. Bahkan sangat mustahil jika ada orang yang memilih tinggal di sekitar hutan. Hutan filbris, hutan yang terkenal sangat angker dan dipercaya banyak orang terdapat ular raksasa yang menghuni hutan tersebut. Itulah yang menjadi alasan Profesor Austin memilih tinggal di tempat itu, jauh dari peradaban manusia. Ia yakin ular itu hanya mitos, dan terbukti sudah hampir tiga puluh tahun ia tak pernah sekalipun melihat bahkan bertemu dengan ular tersebut. Di sekeliling tempat tinggalnya hanya terdapat pohon-pohon besar giant sequoia yang berusia tua dan sebuah ladang gandum liar yang luas di sebelah kiri. Di dekat hutan itulah Danny bertemu dengan Profesor Austin saat Danny menyalurkan hobby petualangannya ke tempat-tempat yang menarik perhatiannya. Disitulah danny dan Profesor Austin banyak berbincang mengenai banyak hal hingga Danny tertarik untuk bekerja di laboratorium milik Profesor Austin ketika Profesor Austin menawarkannya. Profesor Austin melihat ada sesuatu dalam diri Danny yang ia sendiri tidak dapat mengartikannya. Menurut profesor Austin cara berfikir Danny tidak seperti kebanyakan orang, ia yakin mereka akan saling melengkapi. Danny masuk kembali ke dalam rumahnya dan merebahkan badannya di sofa panjang depan televisi. Ia menutup wajahnya menggunakan tangan kanannya, sejenak ia memejamkan mata. Badannya masih terasa lelah setelah ia habiskan dua hari terakhir di laboratorium. Sikap Kate yang tiba-tiba itu juga membuatnya sangat terkejut karena saat Ia pergi bekerja mereka baik-baik saja, Kate bahkan membuatkan roti isi daging untuk bekal Danny sebelum berangkat bekerja, setau Danny Kate pun tak pernah mengeluhkan tentang pekerjaannya selama ini. Danny pun tertidur karena kelelahan. *** Pagi itu Danny agak terlambat datang ke Laboratorium Edbert Steel karena ia harus menemui beberapa teman Kate untuk menanyakan keberadaannya, namun tak satupun mengatakan dimana Kate berada. Hingga ia bertemu dengan Wiilly. Awalnya Willy menyembunyikan sesuatu yang ia ketahui, namun Willy melihat kekhawatiran dan rasa cinta yang begitu besar dalam diri Danny hingga ia tidak tega dan mengatakan yang sebenarnya. Willy mengetahui Kate pergi dengan laki-laki lain. Kate yang menganggap bahwa laki-laki itu lebih memperhatikan dirinya daripada Danny. Danny tidak menyalahkan Kate, ia menyadari bahwa dialah yang kurang memperhatikan Kate. Kekecewaan yang amat besar ia rasakan, namun ia harus merelakan jika itu membuat Kate lebih bahagia. Ia harus menemui Kate dan membicarakannya secara baik-baik, tapi tidak sekarang, ia harus memastikan Kate tidak dalam keadaan emosional. Danny pun memutuskan untuk berangkat bekerja. Di persimpangan jalan tak sengaja ia melihat Kate bersama pria itu memasuki sebuah cafe, disitulah Danny benar-benar melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Kate benar-benar pergi dengan laki-laki lain. Ingin rasanya Danny menghampirinya, namun ia tidak ingin terjadi keributan di tempat umum. Ia pun mengurungkan niatnya. Danny kembali memacu motor Cleveland Cycle Werks miliknya menuju tempatnya bekerja. Cukup jauh dari keramaian, dengan jalanan yang sempit dan masih berupa tanah. Entah apa yang membuat Profesor Austin memilih tempat yang terpencil dan jauh dari keramaian, seolah ia sedang menyembunyikan keberadaannya dari banyak orang, itulah yang ada di benak Danny ketika pertama kali bertemu dengan Profesor. Sampailah Danny di depan bangunan yang tidak terlalu besar. Dua bangunan yang menyatu menjadi satu dalam satu tembok keliling yang tinggi dan sedikit tertutup. Satu bangunan ia gunakan untuk tempat tinggalnya bersama keluarga sedangkan satu lagi ia jadikan untuk laboratorium. Danny melangkahkan kakinya masuk ke dalam laboratorium, di sana sudah ada Jim di depan layar monitornya, satu-satunya orang yang bekerja di laboratorium milik Profesor Austin selain dirinya. Jim adalah seorang lulusan Astrobiologi, sebuah jurusan yang mempelajari tentang kehidupan Di luar bumi dan meneliti asal usul dan evolusi Awal kehidupan di bumi. Ia sudah bekerja bersama profesor selama hampir sepuluh tahun. “Pagi Jim…” sapa Danny ketika memasuki ruangan. Jim reflek menengok ke arah Danny, terlihat wajah Danny yang sedikit murung, tak seperti biasanya yang selalu memancarkan senyum menambah pesona ketampanannya. “Hai Dann…kenapa wajah kamu murung? Ada masalah?” tanya Jim sambil terus memperhatinkan Danny. “Kate pergi meninggalkanku…” jawab Danny sambil duduk di dekat Jim. Ia menyandarkan badannya di kursi tepat di samping Jim. “Aku melihatnya bersama laki-laki lain. Sekarang aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi.” Jawab Danny yang seolah putus asa. “Hei, jangan bilang begitu, kau kan masih punya orangtua, masih punya saudara bukan?” tanya Jim dengan penuh tanya sambil mengangkat alisnya seolah menunggu jawaban Danny. Jim pun sebenarnya penasaran selama satu tahun ini Danny tidak pernah menceritakan sedikit pun tentang keluarganya. Ia hanya bercerita mengenai Kate, istrinya. Namun Jim tidak mepermasalahkan hal itu, nyatanya Danny adalah laki-laki yang baik, yang begitu mencintai istrinya. Ia juga bisa berteman baik dengan Danny. Danny hanya terdiam, sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu. “Kau kan bisa temui Kate dan tanyakan dia baik-baik, siapa tau itu hanya temannya.” Kata Jim membuyarkan lamunan Danny. “Entahlah Jim.” Seorang laki-laki tua masuk ke dalam ruangan mereka. Seorang laki-laki yang tidak terlalu tinggi namun juga tidak terlalu pendek, berambut putih dan sedikit gerondong, berkaca mata serta memakai jubah laboratorium berwarna putih, hampir mirip dengan fisikawan teoretis Albert Einstein, dialah Profesor Austin Edbert. Walaupun terlihat berpenampilan nyentrik dengan wajah yang sedikit garang, profesor Austin adalah orang yang baik dan ramah. Ia cepat terlihat akrab dengan Danny yang belum begitu lama dikenalnya. Begitu juga dengan keluarga Profesor Austin yang begitu hangat dan perhatian pada Jim dan Danny. “Hai Danny, kamu sudah datang?” tanya Profesor Austin. “Iya prof, maaf tadi ada sedikit masalah.” Jawab Danny singkat. Ia tak mau mencampuradukkan masalah pribadi dengan pekerjaannya. “Kalau ada masalah kamu bisa bercerita denganku atau dengan Jim. Kita kan sudah seperti keluarga.” Kata profesor yang sepertinya tau jika Danny sedang memiliki masalah. “Baik prof.” jawab Danny singkat. “Gimana Jim? Sudah kamu teliti kandungannya?” tanya profesor Austin sambil memeriksa beberapa laporan yang ia terima di depan laptopnya. Belum lama ini mereka sedang meneliti kandungan dari sebuah sayuran yang telah berhasil ditanam di luar angkasa. Mereka berhasil membudidayakan sayuran seperti tomat, buleberry, dan selada merah di sebuah ruang kaca yang suhunya sudah diatur di luar angkasa. Mereka mencoba ketiga tanaman itu karena memiliki kandungan antioksidan yang baik, yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan para astronot. Jika kandungannya sesuai dengan tanaman yang ada di Bumi, maka ini adalah penemuan ketiga profesor Austin tahun ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD