Keterpurukan

2065 Words

Fadli menarik nafas dalam-dalam lalu mendudukan tubuhnya. Ia mengobati sendiri lukanya. Menahan perih setiap kali ia menekan luka itu. Lalu menebarnya dengan betadine. Sesekali matanya menatap pintu kamar yang tertutup rapat. Sepertinya malam ini Caca tak kan berkasihani hati padanya. Ya, wajar saja. Istri mana yang tak sakit hatinya melihat suaminya di atas tempat tidur bersama wanita lain sekali pun itu masa lalu? Tak ada. Seluruh wanita di bumi ini pasti sulit menerimanya jika mereka berada di posisi yang sama dengan Caca. Namun tak dipungkiri, dibalik sedihnya karena diacuhkan, terselip rasa senang. Karena apa? Karena dengan marahnya Caca sudah cukup membuktikan kalau wanita itu menaruh hati padanya. Hei.... kalau wanita itu tak perduli mana mungkin ia menangis meraung-raung di ha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD