Festival panen

1697 Words
Cerita berawal dari lima Minggu lalu tepatnya saat festival panen di wilayah Utara diadakan. Wilayah Utara Runnia atau lebih dikenal dengan kota nors adalah kota yang sangat hijau karena letaknya berada di antara oasis dan pegunungan. Disana tidak terlalu panas seperti di ibukota Runnia namun tidak sedingin pegunungan di sebelahnya. Nors adalah salah satu wilayah yang paling di jaga ketat oleh kerajaan Runnia karena letaknya yang berbatasan dengan dua kerajaan lain. Kerajaan itu itu adalah numos dan elvians . Berbeda dengan numos yang selalu memberikan isyarat peperangan kepada Runnia maka elvians adalah kerajaan yang mengakui keberadaan Runnia. Tidak jarang orang-orang numos yang di kenal sombong itu beberapa kali mencoba menerobos ke Runnia. Sedangkan bangsa Elvians tidak pernah melakukan hal itu karena mereka adalah bangsa vampir. Mereka tidak bisa melintasi Runnia seenaknya karena mereka tidak boleh terkena panas itu yang di ketahui orang Runnia. Suasana nors sangat ramai hari ini mengingat ini adalah hari ke lima festival panen. Biasanya festival ini berlangsung selama satu Minggu penuh. Berbeda dengan suasana di luar yang cukup meriah di dalam gedung pengawas hawa mencekam menyebar kemana-mana sejak hari pertama festival. Itu karena saat ini para prajurit sedang sibuk menghadapi para penyusup dari numos. Penyusup itu berusaha mencuri hasil panen yang akan di pamerkan saat festival. Beruntung hal itu di ketahui oleh prajurit yang sedang berpatroli. Hal itu membuat para warga merasa resah pada awalnya tapi hal itu berhasil di selesaikan oleh para prajurit . Mereka menyeret para penyusup itu dan membawanya ke menara terakhir numos. Betapa terkejutnya mereka saat tahu prajurit dari Runnia mendekati mereka. Di tambah dengan penyusup yang mereka kirimkan yang saat ini di tangan orang yang di kenal sebagai komandan. "Kalian sungguh tidak tahu diri sudah di beri peringatan justru mengirim penyusup abal-abal seperti dia," ucap komandan blu sambil melempar dia orang pria yang terikat. " Kali ini aku maafkan karena sedang ada festival , lain kali akan kembalikan kepalanya saja seperti count luotia," ucap blu dengan nada yang sangat dingin. Ucapan itu sangat berefek kepada lima orang penjaga menasa terakhir yang langsung mematung seperti batu saat merasakan aura kematian menguar dari blu. Mereka jelas tahu betul bahwa dia bukan komandan yang mudah untuk di negosiasi. Karena terakhir saat kaisar dari numos mengirim surat yang berisi perjanjian damai yang datang bersama count luotia. Berakhir dengan kembalinya kepala dari count dan surat yang telah di robek. Itu karena blu tahu kalau numos memantrai surat itu agar bisa memonopoli hasil panen nors. Selain itu hubungan kedua kerajaan memang tidak harmonis dan sering terjadi gencatan senjata. Itu sebabnya aneh kalau tiba-tiba mereka meminta perjanjian damai dan hanya di kirim oleh orang sekelas count . Kerajaan yang terkenal sihirnya hanya mengirim orang biasa untuk bernegosiasi sudah aneh menurut blu. Para prajurit itu akhirnya bisa kembali ke tempat mereka setelah mengirim para penyusup itu kembali ke numos. "Hah, padahal hari ini festival kenapa aku harus mengerjakan laporan sebanyak ini," gumam wakil komandan berkode nama Mai. " Berhenti mengeluh atau kau mau bertukar tugas dengan ku oranye," ucap blu sambil mengerjakan laporan miliknya. "Tidak terima kasih aku bisa mati muda kalau mengerjakan tugas mengerikan itu," ucap Mai kembali menggoreskan penanya. Blu tersenyum tanpa melihat ke arah Mai, orang yang selalu ia panggil oranye. Mereka sudah saling tahu lama sejak di kamp pelatihan tanpa tahu nama asli satu sama lain. Blu selalu memanggilnya oranye karena Mai memiliki rambut oranye yang sedikit terang . Sedangkan Mai dari dulu memanggil kakak sampai blu menjadi komandan. "Komandan saya izin memasuki ruangan," ucap seseorang dari luar ruangan. "Masuklah," ucap blu. Terlihat seorang pemuda masuk dengan ekspresi tegang. "Ada apa alvins ? " Tanya blu sambil maruh surat yang sedang ia cek. "Komandan di kamp pasukan alpha hari ini mendapatkan bingkisan dari warga sekitar dan banyak dari bingkisan itu adalah minuman keras apa yang harus kami lakukan?" Tanya alvins. Blu tersenyum melihat ekspresi bingung alvins, bagaimana bisa kapten pasukan alpha harus bertanya kepada komandan akan hal sepele seperti itu. " Wah kalau sesuai dengan peraturan prajurit tidak boleh meminum minuman yang menghilangkan akal mereka saat sedang bertugas, kau mengertikkan maksudku alvins," jawab blu. "Baik komandan, dan ini saya membawa satu berkas hasil dari pemungutan suara bulan ini," ucap alvins sambil memberikan satu kotak besar . " Hanya segini? Tidak biasanya?" Tanya blu. "Itu karena duo kotak lainnya hanya berisi surat cinta kepada para prajurit wanita, dan sebagian besar untuk anda dan nona Mai," ucap alvins. " Orang gila mana yang jatuh cinta denganku, letak kan di sebelah sana alvins," blu samping mejanya yang saat ini penuh. " Dan ini untuk para pasukan alpha," ucap blu sambil memberikan sekantung kecil keping emas . Sekantung kecil emas itu cukup untuk hidup sendiri selama dua tahun di nors karena di sini semua harga cukup murah . Dan itu cukup untuk membelanjakan kebutuhan pasukan alpha selama satu bulan lebih. " Terimakasih komandan tapi ini untuk apa? Bukannya Minggu kemarin anda sudah memberikan kami untuk kebutuhan bulan ini?" Tanya alvins. " Ini hadiah pribadi dari ku untuk seluruh pasukan, hanya tinggal pasukan alpha yang belum kuberi karena aku sedang sibuk , beruntung kau kesini sekarang," ucap blu dengan tersenyum. Mai ikut tersenyum saat melihat ekspresi terkejut alvins. Bahkan ini sudah tujuh tahun semenjak blu menjabat sebagai komandan pasukan Utara tapi wanita itu tidak pernah berubah . Ia selalu memberikan sebagian dari pendapatan pribadinya kepada para bawahannya dan sebagian lagi ke warga khususnya anak yang terlantar. Dan itu adalah satu dari alasan banyak warga sipil yang begitu menyukai blu. Kedatangannya ke Utara seperti memberi udara baru di area sana. " Terimakasih banyak komandan saya undur diri dahulu," ucap alvins. Setelah alvins keluar dari ruangan itu Mai segera mendekat ke meja blu dan mengambil beberapa kertas laporan yang sudah di kerjakan oleh blu. "Kalau di lihat-lihat tadi anda sudah seperti ibu yang memberi uang saku pada anaknya," ucap Mai sambil mengedipkan satu matanya. "Apa kau baru saja mengatakan bahwa aku terlihat sangat tua sekarang?" Ucap blu . "Ah tidak hanya saja anda sudah terlihat sangat cocok untuk menjadi seorang ibu jadi kapan kira-kira anda menikah?" Tanya Mai. "Tadi kamu bilang saya tua secara tidak langsung dan sekarang apa kamu ingin cepat naik ke jabatan ini?" Tanya blu dingin. "Tidak bukan begitu hanya saja saya hanya ingin melihat anda menikah dan bahagia," jawab Mai panik. "Huh, entahlah aku juga tidak terlalu memikirkan hal itu," jawab blu. "Ya saya juga tahu, buktinya anda sudah menolak delapan laki-laki dalam setahun ini," jawab Mai enteng. Ucapan Mai berhasil membuat blu terdiam, ia baru tahu kalau ia sudah menolak delapan ajakan menikah. Seingat dia tahun ini hanya tiga ajakan menikah dari beberapa laki-laki yang menurutnya aneh. Karena menurut blu ia tidak seperti wanita lain. Tubuhnya cenderung tegap berotot tidak seperti wanita pada umumnya apalagi ia juga lumayan tinggi . Blu juga tidak menyadari kalau ia memiliki paras yang elok. " Wah banyak juga ya, saya sudah selesai dan surat yang di bawa alvins itu saya kerjakan besok," ucap blu. Mai hanya bisa melongo saat melihat blu menyelesaikan lima tumpuk dokumen dalam waktu lima jam saja. Ia tidak bisa membayangkan kalau tidak ada blu mungkin ia sudah tenggelam di dalam dokumen. "Tangan nona blu memang ajaib, aku rasa nanti malam aku harus menayangkan apa rahasianya," ucap Mai. Mai segera menyelesaikan dokumen miliknya dan menyusul blu. Walaupun tidak mengatakan apapun ia tahu blu pasti ada di arena latihan. Ia memang lebih suka berlatih dengan beberapa senjata miliknya. Hal itu juga yang membuat blu hampir tidak pernah liburan. Beruntung dokumen yang Mai kerjakan hanya satu tumpuk dengan beberapa surat yang harus ia kirimkan atas perintah blu. Ia segera menuju ke kantor pos resmi untuk mengirim beberapa surat menuju ke ibukota . " Hah untung sudah selesai, " gumam Mai setelah mengirimkan surat itu. Ia segera menuju area latihan tidak lupa membawa sebotol kopi untuk blu . Sebenarnya itu bukan inisiatif Mai, tapi ia mendapatkan titipan dari prajurit pria yang baru dari daerah tenggara. Sesampainya di arena berlatih ia bisa melihat blu saat ini sedang beradu pedang dengan kapten key. Kapten key adalah salah satu anak buah blu yang berada di pasukan gama . Ada tiga pasukan yang berada di bawah kendali blu selama di Utara ada alpha, Betha dan gama. Ketiganya punya pos yang berbeda di sekitar daerah Utara. Dan sebenarnya ada satu lagi pasukan rahasia di bawah kekuasaan blu yang bisa jadi kartu AS di saat darurat. "Kau terlambat Mai," ucap blu yang masih sibuk meladeni key. "Maaf nona komandan karena keahlian menulis saya lebih buruk dari anda, " ucap Mai sambil menaruh botol kopi itu di sebelah selendang milik blu. Mai segera mengambil pedang miliknya dan maju setelah melihat blu melirik ke arahnya. Ia di beri isyarat untuk menggantikan blu menghadapi key. Kalau di ibaratkan blu itu serigala alpha maka key itu anjing gila, karena ia sering nekat. Tidak lama kemudian key terjatuh dan keluar arena tanpa berhasil menggores blu. " Mai , kau harus sering berlatih agar tanganmu tidak kaku," ucap blu sambil berjalan menuju tempat tunggu. Siapapun pasti setuju kalau blu tampak lebih cantik saat sedang latihan. Kulitnya terlihat lebih berkilau karena keringat apalagi baju latihan milik blu yang memamerkan perut berototnya itu adalah harta yang tak ternilai. Itulah kenapa tidak jarang para prajurit terpana melihat blu. "Hei Mai apa hari ini kau ada jadwal patroli?" Tanya blu. Mai tidak langsung menjawab karena ia sedang sibuk mengurus keganasan anjing di depannya. Sepertinya key berbakat untuk menjadi wakil komandan selanjutnya menurut blu. Dan kemungkin kandidat untuk menggantikan juga sudah jelas siapa. Tentu saja buka Mai karena gadis itu berkata akan ikut kemanapun bou berada. Kemungkinan penggantinya kelak adalah tavi pemimpin pasukan rahasia di bawah kendalinya , Karena sang ratu sendiri sudah tahu kinerja tavi . Mai perlu waktu lebih lama hanya untuk mengalahkan key tidak seperti blu. "Staminamu benar-benar buruk Mai, kau harus menambah intensitas latihan mu mulai besok," ucap blu. "Baik nona," jawab Mai. "Mai apa malam ini jadwalmu patroli?" Tanya blu. " Tidak nona jadwal saya besok ada apa?" Tanya Mai. " Kalau begitu mari kita ke festival bersama, kebetulan semalam Ola mengajakku ke satu tempat ," ucap blu. " Baik kalau begitu nona saya pamit undur diri dahulu, " " Ya sampai jumpa nanti malam Mai," " Sampai jumpa nona,"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD