bab 75

1522 Words

Marisa maykinkam diri terlebih dulu, menyiapkan mental dengan kuat dan sedikit rasa percaya diri, sebelum masuk ke butik, tempat dirinya bekerja. Butuh kekuatan besar dan nekat untuk melangkahkan kaki ke dalam bangunan berlantai dua itu, dimana beberapa bulan terakhir menjadi tempatnya mencari nafkah. Begitu pintu terbuka, Marisa melihat beberapa orang menoleh ke arahnya. Tentu saja dengan tatapan sinis. Marisa tidak bisa protes apalagi melarang mereka melakukan hal tersebut padanya. Itu hak mereka, meskipun Marisa sedikit merasa terganggu dan tidak nyaman. "Masih berani masuk kerja?" Tanya Susi dengan nada sinis. Wanita yang dulunya dekat dengannya, kini berubah menjadi seperti hakim yang dengan leluasa berhak menyalahkannya. "Aku masih memiliki tanggung jawab, setelah tanggung j

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD