Hanya Bertiga Saja

1020 Words

“Mbak Sri nggak sempat masak, jadi kalian masak sendiri nggak apa-apa ya?” Abah sudah bersiap-siap untuk pergi. Sekarang baru pukul enam pagi. Berhubung perjalanan yang ditempuh memakan waktu yang cukup lama, maka Abah memutuskan untuk berangkat lebih pagi. “Iya nggak apa-apa Bah, eh tapi Abah sarapan dimana?” Abah tersenyum, ia mengacak rambu Eron dengan gemas. “Dijalan banyak yang jual sarapan pagi kok, nanti tinggal berhenti. Hati-hati di rumah ya, jangan berantem!” Ketiga laki-laki beda usia itu mengangguk. “Maaf ya Mbak nggak sempat Masak.” Mbak Sri sangat merasa bersalah, entah kenapa pagi ini badannya tidak begitu sehat. “Nggak apa-apa Mbak, Bang Verno pandai masak kok.” Eron melirik Verno sejenak. Tentunya Verno membalas dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan. Mobil yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD