Abah masih menunggu Kelvin membuka mata, ia melihat wajah Kelvin dengan raut wajah yang sulit untuk dijelaskan. Semua perasaan menjadi campur aduk bagai rujak yang dijual dipinggir jalan. Eron dan Verno sudah tahu tentang Kelvin yang tengah berada di rumah sakit, mereka ingin datang untuk melihat keadaan seseorang yang sudah dianggapnya saudara itu meskipun tidak ada hubungan darah sama sekali. Tetapi Abah melarang, kuliah dan pekerjaan mereka tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Abah akan memberitahu perkembangan Kelvin sebagai gantinya.
“Kamu ada masalah apa lagi Nak?” Lirih Abah. Apa selama ini Kelvin memiliki masalah yang cukup besar tetapi ia enggan untuk bercerita? Abah merasa gagal untuk memperhatikan setiap perkembangan psikis sang anak. Terlihat normal dari luar belum tentu sejal
