Andra tentu memiliki rasa kecewa pada ibunya karena sudah pergi begitu saja meninggalkannya saat masih kecil dan saat ayahnya sakit-sakitan. Ditambah dengan kabar kalau ternyata ibunya menjadi perusak rumah tangga orang. Andra kecewa dan malu. Lalu dengan fakta Sarah yang tak mengenalinya, bahkan mungkin sudah melupakannya. Andra sangat kecewa. Tapi, sang ayah selalu berkata kalau Sarah tetap ibunya. Sejahat apapun Sarah, dia tetap ibunya. Seburuk apapun Sarah, dia tetap ibunya. Panji tak mau menjadi jahat dengan meracuni pikiran Andra dan menjelekkan Sarah. Saat sudah dewasa, Andra akan melihat dan tahu sendiri tanpa di katakan oleh Panji. Karena itu, sekecewa apapun Andra, dia tak terlalu membenci ibunya. Ringannya, Andra menerima semuanya. Mungkin, memang sudah nasibnya harus begini.

