Game 5

2032 Words
Angin mengalir deras bak sebuah tiupan tornado yang berhembus kencang dari utara sampai ke selatan, angin itu juga membangunkan Fanzy dari tidurnya. Dia bangun, melihat kegelapan yang melintang di atas kemudi langit yang ada di sana. Pikirannya terhuyung-huyung, seperti terpukul oleh benda keras dan padat menghampar langsung ke kepalanya. Cahaya itu pelan-pelan kemudian datang dari kecil sampai ke besar, berkunang-kunang mengelilingi bau busuk yang ada di sekitarnya. Bau busuk itu kemudian mengitari seperti sebuah satelit yang terus muncul tanpa henti menunjukkan rodanya yang cepat. Fanzy masih merasa kepalanya berat untuk dia tegakkan atau sekedar untuk dia tolehkan ke atas sekarang ini. Fanzy merasa kalau itu benar-benar aneh sekarang. Tapi kemudian, sebuah bayangan dari sosok wanita datang ke arahnya, bayangan itu mendekat ke arahnya, perlahan-lahan membuat dia sadar kalau penglihatannya telah kembali seperti semula sekarang ini. Penglihatan yang sudah seharusnya dia lakukan dan dia miliki saat itu juga. Wanita muda dengan rambut pink pendek itu tersenyum ke arah Fanzy sekarang ini. “Syukurlah, kau ternyata sudah bangun sekarang ini.” Ucapnya dengan ramah tamah dan juga tersenyum manis. Fanzy sendiri masih bingung, dengan siapa wanita itu sebenarnya. Namun tiba-tiba wanita itu menarik badannya yang tengah terbaring di atas sesuatu di sana. Sesuatu yang benar-benar keras, memiliki bentuk benda padat yang sangat sulit untuk tertembus oleh siapa pun. Saat Fanzy menoleh ke bawah, ternyata dia sedang berada di atas langit sekarang ini, langit yang benar-benar tinggi sampai dia tak tahu seberapa dalam ketinggian dari tanah yang ada di bawah sana. Fanzy merasa mungkin dia akan mati jika terjatuh dari tempat setinggi ini sekarang. “Dimana aku! Apa yang terjadi denganku sekarang! Selamatkan aku!!” Suara gelegar menghantam kuping, kepala, dan juga badan Fanzy membuatnya hampir tergoyah dan terjatuh ke bawah dengan bebas berhadapan langsung dengan angin. Dan ternyata, dirinya tidak sedang berada di atas bangunan tinggi, melainkan di atas makhluk hidup yang benar-benar terbang melayang ke atas dengan tinggi. Dia berada di sebuah punggung naga sekarang ini. “Tidak mungkin! Bagaimana bisa aku berada di makhluk sebesar ini sekarang! Apa yang terjadi denganku sekarang!” Teriak Fanzy dengan panik dan juga ketakutan. Dia melihat ke arah gadis berambut merah muda yang belum memperkenalkan namanya kepadanya itu sekarang. Gadis itu tetap saja tersenyum seperti merasa kalau situasi dimana mereka berada sekarang adalah situasi yang biasa saja. Tepat di belakang gadis itu, kumpulan Naga juga ikut terbang, seperti mencoba untuk menghalangi jalan dari Naga yang dia naiki di atas punggungnya itu sekarang. Naga-naga itu mengeluarkan biji-biji bola apinya menyerang naga dari Fanzy sekarang, tanpa henti dan mengeluarkan auman yang sangat keras. “Ternyata mereka tidak memiliki rasa kapok. Akan kubalas perbuatan mereka sekarang juga!” Gadis itu membalikkan badannya, melihat ke arah para naga yang akan datang menuju ke hadapannya sekarang itu. Dengan langkah yang gagah berani, dia pun berjalan dan kemudian perlahan-lahan berlari dengan sangat cepat ke arah para naga itu. Fanzy merasa kalau dia benar-benar sudah tidak waras karena berani melakukan segala sesuatu yang ada di sana itu sendirian dan juga cukup berani. Dan dengan nekatnya, dia melompat menuju ke arah para naga itu. Lompatannya benar-benar jauh dan juga tinggi sampai bisa mengenai naga-naga itu dengan tepat di atas kepalanya sekarang ini. Naga itu kemudian menerima pukulan dahsyat dari Sang gadis meskipun dia tidak memegang senjata apa pun di tangannya sekarang. Fanzy tidak bisa melakukan apa pun selain berdecak kagum tak percaya. Meskipun berada sangat jauh dan meninggalkan Fanzy sendirian di atas pundak dari Sang Naga ini, Fanzy bisa mendengar suara dari gadis itu sedang berbicara dengannya melalui pikirannya. “Apa yang kau lakukan! Cepat ambil busur panahmu dan kalahkan mereka semua! Kita semua berada di sini untuk bersenang-senang bukan untuk saling takut dan berdiam diri seperti yang kau lakukan sekarang!” Fanzy tak melihat busur panah dimana-mana, hanya sebuah tongkat kayu kecil dengan beberapa anak panah ada di sana sekarang itu. Fanzy tak yakin, apakah sesuatu seperti itu bisa disebut sebagai busur panah karena kualitasnya yang benar-benar busuk sekaligus kurang. “Itu adalah busur panahmu! Bidiklah! Dan juga langsung saja tembakkan ke arah mata dari naga ini sekarang juga!” Tak memiliki pilihan lain, meskipun Fanzy baru tersadar bahwa naga-naga yang ada di hadapannya itu ternyata berukuran lebih kecil daripada naga yang dinaikinya sekarang, ia merasa kalau naga-naga itu benar-benar sulit untuk dia kalahkan. Kecepatannya yang sangat cepat menembus kecepatan yang angin bisa lakukan sekaligus ketebalan kulitnya benar-benar sulit untuk ditembus olehnya. Namun saat Fanzy melakukan bidikan menggunakan busur panah itu, sebuah status muncul di dalam atas kepalanya. Status yang mirip seperti game-game mmorpg pada umumnya. “Strength : 20, Vitality : 35, Defense : 20, Charisma : 30, Dexterity : 90. Tunggu, apakah aku tidak salah melihat? Dexterity 90? Apakah aku ini semacam penembak jitu atau bagaimana sampai bisa menghasilkan skor seperti itu?” Melihat skornya sendiri membuat Fanzy tersadar kalau ini adalah dunia game, yang benar-benar terasa nyata sekaligus dia tidak bisa membedakannya dari dunia nyata. Penglihatannya, pengalamannya, perasaannya, semuanya benar-benar sama persis seperti apa yang mungkin terjadi di dunia nyata. Fanzy merasa kalau masa depan dari industri ini nantinya akan benar-benar menjadi mengerikan. Fanzy pun tak memiliki pilihan lain, dia menarik busur itu dengan sangat kuat-kuat sesuai dengan instruksi dari wanita berambut pink itu untuk membidiknya tepat di arah mata. Fanzy pun melepaskan panahnya, dan tiba-tiba panah yang seharusnya hanya satu keluar itu bercabang, seperti tenaga sihir terhempas dari sana, dan kemudian bergabung menjadi satu kembali menyasar matanya. “Keren sekali kemampuanmu itu! Bagaimana kau melakukannya?” Teriak gadis berambut pink itu melihat panah yang dihasilkan oleh Fanzy. Tapi memang benar, panah itu benar-benar terlihat sangat menakjubkan saat keluar dari sana. Seperti keluar dari dunia mimpi atau juga dunia lain. Dan Fanzy sendiri tak tahu bagaimana caranya dia bisa melakukannya saat itu juga. Panah itu menyasar tepat ke arah mata dari Sang Naga. Dan menembus satu naga lainnya yang berbaris di sebelahnya dengan sangat panjang. Gadis berambut pink pendek itu kemudian lanjut untuk memukul satu persatu para kepala naga itu sampai terpelanting dan jatuh ke tanah membuat ledakan yang amat sangat besar. “Terima kasih wahai petualang! Kau benar-benar membantu apa yang kau lakukan sekarang!” Namun, kematian para naga itu tidak berakhir dengan baik. Setiap bangkai naga yang terjatuh dan meninggal di sana berakhir dengan sebuah ledakan besar yang ada di atas langit seperti sebuah kembang api yang keluar tanpa henti-hentinya. Langit pun pada akhirnya dipenuhi oleh ledakan sulfur yang bisa membuat areanya menjadi sangat berbahaya untuk berada di dekatnya. Gadis berambut pink itu kemudian melompat mundur, mencoba untuk menyelamatkan dirinya sendiri dengan kembali menyusul Fanzy yang masih berada di atas naga itu sebelumnya. Naga yang dinaiki oleh Fanzy sekarang terasa seperti sebuah naga jinak yang tak akan menyerang siapa pun yang menaiki punggungnya sekarang ini. Apakah gadis ini adalah seorang penjinak naga yang amat sangat handal? Tapi setelah gadis berambut pink itu pergi menghampiri Fanzy, dia kemudian mencoba untuk memukul naga yang dinaikinya sendiri, seperti mencoba untuk mengakhiri penderitaan dan juga pertempuran yang tak kunjung selesai-selesai seperti sekarang ini. Fanzy berteriak kebingungan dengan tindakan dari gadis itu sekarang. “Apa yang kau lakukan dasar bodoh! Kau telah membunuh kendaraan kita?” “Hah? Kendaraan? Kau mungkin salah paham akan sesuatu. Mereka adalah musuh kita sejak awal, termasuk naga yang tengah kau naiki sekarang ini. Ayo, sebaiknya kita cepat turun dari punggung makhluk reptil ini sekarang!” Dengan cepat, gadis berambut pink itu menarik tubuh dari Fanzy untuk turun dan meluncur jatuh ke bawah langit tempatnya berada sekarang ini. Dia berada di dalam udara yang benar-benar bebas sekarang, meluncur dengan mudahnya sekaligus bergerak seperti tidak ada yang bisa menghalanginya. Tapi Fanzy, menyikapinya dengan sangat ketakutan, dia tahu kalau mungkin dia akan bisa saja berakhir kesakitan bila terjatuh dari ketinggian setinggi itu sekarang. “Aku baru saja datang di dunia ini. Dan aku harus mati dengan begitu cepatnya sekarang ini juga! Tuhan, kenapa nasibku begitu buruk!” Gadis berambut pendek itu pun menunjuk ke belakang Fanzy, menunjuk sebuah bentuk sekaligus suara ledakan dari naga itu yang ada di atasnya. Ledakannya terlihat berbeda dari naga-naga sebelumnya. Mengeluarkan sebuah warna yang amat sangat kaya seperti halnya supernova di atas luar angkasa. “Lihatlah warna itu. Benar-benar menakjubkan bukan? Janganlah mengeluh terlalu serius dan muram!” “Aku tak tahu apa yang ada di dalam otakmu, tapi aku tidak peduli jika sesuatu itu indah atau jelek bila di depan mataku akan menghadapi sebuah kematian yang benar-benar nyata sekarang ini!” Teriak Fanzy. Gadis itu pun hanya tertawa dengan keras sambil dengan posisi rambutnya yang naik ke atas karena tertiup angin yang berhembus lepas di atasnya. Gadis itu pun mengulurkan tangannya kepada Fanzy, ingin mengajaknya untuk berkenalan sekaligus berdamai dengannya. “Kenalkan, namaku adalah Vira. Aku adalah salah satu anggota dari timmu nanti. Salam kenal ya!” Tidak memiliki pilihan lain, Fanzy pun akhirnya ikut untuk mengulurkan tangannya dan menjabat tangan dari gadis itu sekarang. Dia berkata demikian, “Salam kenal. Namaku Fanzy. Aku merasa kalau perkenalan ini adalah sebuah permintaan maaf darimu karena ini adalah perbuatan terakhir yang bisa aku lakukan. Tapi maaf, sepertinya aku tidak bisa memberimu maaf dengan sungguh-sungguh!” Tubuh dari Fanzy sekaligus Vira pun bertabrakan dan jatuh ke tanah, meninggalkan jejak bolong sekaligus tanah yang lebar dengan sangat keras di sana. Tanah itu benar-benar membuatnya tahu kalau mungkin Fanzy telah mati di dalam daerah itu bak seperti meteor yang jatuh dari langit. Hanya saja, dia tidak tahu kapan meteor itu akan datang dan mencoba untuk memakan korban yang selanjutnya. Dan ternyata, ada sebuah gelembung besar, kemungkinan besar berasal dari tubuh Vira yang menghalangi mereka untuk terjatuh dengan menabrak benda-benda padat sekarang ini. Membuat mereka masih bisa hidup dengan mudah saat ini. “Tidak mungkin, setelah terjatuh dari ketinggian itu, aku masih bisa hidup seperti ini. Apa yang telah terjadi kepadaku?” “Keajaiban, kefantastisan, Dunia yang gila. Semuanya bisa kau temukan di tempat ini. Di Arx Online. Lihatlah sekelilingmu, banyak sekali monster yang berkeliaran di sekitar sini. Semuanya mengincar satu nyawa yang sama, yaitu nyawamu! Tidak ada orang yang bisa menyelamatkan dirimu, kecuali kau benar-benar berusaha untuk menjadi kuat dan menyelamatkan dirimu sendiri!” ucap Vira kepada Fanzy di sana. Fanzy pun keluar dari kubangan jatuhan lingkaran yang dia buat di sana sekarang ini. Dan ternyata, mereka jatuh di dataran yang cukup tinggi. Fanzy pun berjalan di atas batu itu dan menuju bukit yang ada di sana. Dia melihat dunia ini yang sangat luas membentang. Seperti tak memiliki ujung apa pun di atas sana sekarang. Fanzy tak tahu, apakah dunia ini benar-benar berada di dalam sebuah game. “Woww... ini luas sekali. Apakah ini benar-benar dunia virtual? Siapa yang dengan niat tinggi membangun ini semua?” tanya Fanzy kepada dirinya sendiri. Karena memang, meskipun terlihat dari jauh, dia bisa melihat dan merasakan banyak sekali bioma sekaligus tempat-tempat unik di setiap ada di sana. Seperti dunia ini tak memiliki batas akan konten yang terkandung di dalamnya. Seperti halnya sebuah pulau yang bergerak di atas cangkang penyu yang melayang di atas langit. Kota yang bergejolak dan bisa hidup dengan tentram meskipun kondisi tanah yang mengharuskan mereka hidup dengan saling bergoyangan karena tanah yang tidak rata. Dan juga monster-monster undead yang berjalan menyusuri setiap jalanan mencari mangsa untuk dimakan saat itu juga. “Selamat datang, di Arx Online.” Sambut Vira dari belakang. Melihat ini semua, membuat Fanzy menjadi yakin. Jika semua orang tahu betapa indah dan juga kerennya dunia ini, maka mungkin semua orang akan ingin singgah dan juga tinggal di sini sekarang juga. Dan mungkin, semua orang akan benar-benar melupakan apa masalah yang benar-benar mereka miliki di dunia nyata nantinya. “Dilihat dari kemampuanmu saat melawan para naga tadi, kau benar-benar ampuh melawan mereka. Dan aku ingin tahu, memangnya apa yang kau lakukan di dunia nyata?” Tanya Vira kepada Fanzy di atas sana. “Apa yang kulakukan? Hmm... Aku mengira kalau semua latar belakang kita adalah sama. Aku adalah seorang pro player game FPS. Bagaimana dengan dirimu?” Vira membelalakkan matanya mendengar reaksi dari Fanzy tersebut, seakan-akan dia tak percaya apa yang telah dia katakan kepadanya. Dia sampai melepas sarung tangan yang ia kenakan sekarang. “Pro Player Esport? Tunggu dulu. Apakah kau benar-benar ingat masa lalu yang telah kau alami di dunia nyata? Bagaimana kau bisa melakukannya?”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD