Tapi Rangga tidak memberikan peluang bagi Brenda untuk menjauh darinya. Dia mengejar Brenda dengan ciumannya yang membara yang tidak bisa dihindari Brenda. "Aku menyukaimu tanpa janji mulukmu untuk memberikan hotel ini, Rangga," kata Brenda saat bibir Rangga sedang menciumi lehernya. "Ok, sayang." Rangga menangkup buah d**a montok itu. Menyentuh hingga membuat Brenda meremang. "Rangga, oh. Aku sangat menyukai ini." mulutnya terbuka karena gerakan lidah pria itu yang menyelidik anggota tubuhnya. Dan Brenda menerima gairah ciuman pria itu yang semakin meningkat, menanggapi hasrat yang terpancar dalam diri pria itu, meleleh padanya dengan mudah, secara alami, lidahnya menekan lidah pria itu saat Rangga kembali menjelajahi mulutnya. "Mmmmmm, ya," gumamnya, "ya." Rangga mencondongkan tubu

