Saat mobil sudah berada di jalan raya, Rangga sempat melirik ke samping ke arah Natasha, dan dia harus mengakui akan kecantikan Natasha yang cantik dan putih, khas cewek blasteran indo-bule itu. "Kenapa lihat-lihat?" tanya Natasha. "Karena kamu cantik banget. Seorang lelaki normal seperti aku, tidak akan sanggup untuk tidak menatapmu semenit aja." Rangga mulai mengeluarkan gombalannya. "Really?" "Yeah. Kamu adalah anugerah Tuhan. Wajah yang sangat agung kecantikannya. Karena itu, saat di dekatmu seperti ini, aku tidak akan sanggup lama-lama untuk tidak menatapmu." "Good words." "Thank you." "By the way. Gimana kamu kenal my mom?" "Aku kerja di rumah ayah tirimu." "Oh. Sebagai apa?" Natasha menatap wajah Rangga. "Sebagai supir." Natasha terlihat kecewa. "Kamu tidak mirip supir, t

