Setelah beberapa saat, Lynn kembali menatap Rangga, seolah kembali minta jatah pada Rangga. Rangga langsung tanggap. Dia membanting pantatnya gadis ini ke atas pembaringan. Setelah itu, tidaknya kembali bergerak dengan liar ke arah liang surganya gadis ini. Kali ini Rangga bergerak dengan begitu liat, dengan begitu cepat untuk secepatnya mengantarkan sang gadis dengan target ke arah puncak. "Ohhhhh. Ahhhh! Ahhhh! Arghhhh!" Lynn menangis, melemparkan kepalanya jauh ke belakang. Rambut pirangnya yang panjang berkibar liar saat dia merasakan klimaksnya sendiri mengangkat dirinya, membubung tinggi di atas, dengan pelepasan getaran yang dalam dan perlahan, gelombang itu menyapu seluruh tubuhnya dalam gelombang demi gelombang kenikmatan yang luar biasa. Cairan harumnya mengalir keluar dari

