Ketakutan mencakar dadaku. Mimpi buruk yang sudah lama aku lupakan muncul bagai air bah. Hal itu mampu merobek ketenangan yang aku dapatkan secara susah payah. Pria ini adalah masalah. Atau sebuah kutukan bagiku. Seumur hidup belum pernah aku menyesal bertemu dengan seseorang seperti saat ini. Mengapa dia muncul lagi setelah sekian lama. Seharusnya dia menghilang saja dan tidak pernah kembali. Jack tersenyum ke arahku. Dia mendekat dengan sikap tenangnya yang elegan. Atmosfer yang ia keluarkan menghipnotisku begitu kuat hingga aku tak bisa bergerak. Dia melepas sunglass-nya. Mata itu masih tampan dan mereka melihat bangunan cantik yang aku bangun dengan hasil jerit payahku sendiri. Mata itu mengamati anak-anak yang berlarian dengan gembira bersama guru yang aku pekerjakan. "Kau mewuj

