Single Parent

1064 Words

Akira tak menyangka di usia semuda itu dia sudah harus menyandang status sebagai seorang ibu. Sesuatu yang sebenarnya tidak ada dalam deretan rencana hidup yang pernah Akira tulis dalam buku catatan. Namun apalah daya, arus takdir menyeretnya sampai ke titik itu.  Akira hanya bisa memandang pilu pada bayinya yang masih diletakkan di dalam inkubator. Dia sudah diperbolehkan oleh dokter untuk melihatnya. Bayi itu kecil mungil dan sebenarnya belum tiba saatnya untuk lahir. Akira duduk di kursi roda sementara Maria setia menemani di belakangnya.  "Lihatlah! Putrimu sangat cantik. Selamat ya, Nak. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu," ujar Maria dengan suka cita. Dia tidak tahu jika hati Akira justru merasa sebaliknya. "Ibu macam apa aku ini, Tante? Aku merasa bersalah karena bayi itu ha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD