DIPERKOSA LAGI

1371 Words

   Suasana di tempat itu begitu tenang, Lux juga cukup menikmati kesendiriannya sambil memikirkan banyak hal. Matanya terpejam sejak dua jam lalu, ia tidak tertidur hanya merenung dan menikmati rasa dingin yang kini memeluknya begitu erat.      Ingatannya terus membayangkan kejadian saat Nares menyentuhnya, lembut bibir pria itu masih terasa pada bibirnya. Tanpa sadar Lux meraba bibirnya lagi, rasa manis itu masih terasa dan menjeratnya dengan erat.    Ah ... sial! Ia malah membayangkan hal-hal aneh sekarang. Lux membuka matanya pelan, menatap hamparan awan putih yang melayang bebas. Tangannya terulur, dan ia mengulas senyum manis.    “Ratu-ku, aku sangat merindukanmu.”    Gadis itu segera bergerak cepat, seseorang sedang berada di belakangnya. Ia menatap tajam, tak menyangka jika

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD