Dua hari berlalu dan Lux masih terus menjauhi Avery. Gadis itu tak bisa mengatur perasaannya sendiri, ia terus teringat tentang bayangan saat Avery bersama teman-temannya membuang tubuh seorang wanita yang tak sadarkan diri ke laut. Hati gadis itu kacau, apalagi saat ia sangat menyadari jika wajah wanita itu sangat mirip dengannya. Lux bahkan mendengar jelas nama wanita itu, ia merasa begitu akrab dengan nama tersebut. “Aoelian,” ujar Lux. Gadis itu menatap dinding berwarna cokelat, dinding itu terlihat menertawakannya. “Apa itu akan terjadi di masa depan? Tapi ... jika itu yang terjadi, seharusnya mereka memanggil namaku.” Lux membaringkan tubuhnya, ia kini menatap langit-langit ruangan. “Apa itu terjadi di masa lalu? Apa aku adalah bagian dari dongeng ini? Ini ben

