Keramaian kota milik kaisar begitu menghibur, banyak para pedagang dan juga orang-orang yang berlalu-lalang dengan sangat rapi. Tidak lupa pula anak-anak yang sedang berlarian sambil bermain dan tertawa.
Lux berjalan sambil menatap kiri dan kanan, sedangkan Avery dengan setia berada di samping sambil memegang tangan Lux erat. Pria itu menatap tajam para pria yang mencuri pandang pada gadisnya, ia segera menarik Lux lebih dekat dan mengecup pipi gadis itu.
“Serigala m***m!” tegas Lux yang merasa terganggu. Ia segera mendorong tubuh Avery, tetapi pria itu malah menyeringai dan membuat hatinya yang baru saja damai mendadak hancur.
“Mereka menatapmu, dan aku benci itu.” Avery kembali melirik para pria yang menatap Lux, ia benar-benar tak rela jika gadisnya disukai orang lai
