TIGA PULUH EMPAT

1048 Words

"Ian!" Ian memutar tubuhnya, mencari pemilik suara yang memanggilnya. "Hey, Ndien!" Sapa Ian. "Masih ke kampus?" tanya Andien. "Legalisir ijazah dan transkip. Banyakin sekalian biar ga bolak balik ke kampus." Andien mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kamu ngapain?" "Sama. Sekalian ngehibahin buku dan soal-soal ujian ke adik sepupuku." "Oh, masuk ekonomi juga?" Andien mengangguk lagi. "Ian belum mulai magang ya?" "Habis nikah inshaaAllah. Sebulan lagi." "Iya, aku dengar." Ucap Andien, sendu. "Mau datang? Ga ada acara resepsi sih, cuma makan-makan aja di rumah. Akad dan syukuran sama keluarga hari Sabtu, Minggunya anak-anak sekelas dan anak BEM pada mau datang." "Kamu ngundang aku?" "Iya." Andien terdiam. Kelu. “Ndien?” "Ga yakin datang ya Ian." Ian tersen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD