Bab 2

931 Words
Happy Reading *** Mobil Jeff memasuki pelataran parkir tower office tempatnya bekerja. Ia mencari parkiran kosong, setelah memarkir mobilnya secara sempurna, ia mematikan mesin mobil. Jeff melepaskan sabuk pengaman, ia menatap wajah cantik wanita bernama Sarah di layar ponselnya. Di dalam bio itu tertulis nama Sarah, statusnya kuliah di Harvard University dan tidak tertera pekerjaanya. Melihat status kuliahnya, ia yakin wanita itu terpelajar dan orang pilihan yang bisa masuk ke sana. Ia tahu Harvard merupakan universitas top dunia. Betapa susahnya masuk di sana, perlu kerja keras untuk mencapainya. Ia juga tahu bahwa di sana, akan berhadapan dengan jenius-jenius dunia yang memiliki etos kerja yang sangat tinggi. Dulu ia merupakan alumni dari Standford University. Ia bersyukur bisa menjadi almamater di sana. Orang-orang di sana sangat inspirasional, entah itu dosen, pembicara maupun mahasiswa. Teman asramanya dulu juga sangat competitor rubiks cube Internasional. Menyelesaikan e rubiks cube sambil juggling cube-cube tersebut. Tujuan ia kuliah di sana yaitu networking sebanyak-banyaknya, kenali banyak teman koneksi jauh lebih penting dari pada kemampuan asli. Sekarang ia bisa duduk di kursi ini, berkat kerja kerasnya selama ini. Ia membangun perusahaan perdagangan elektronik atau yang sering disebut dengan toko daring, sejak sembilan tahun yang lalu. Kini Tokopedio bertransformasi menjadi sebuah unicorn yang berpengaruh, tidak hanya di Indonesia tatapi juga sudah se-Asia Tenggara. Ia mendirikan ini untuk membangun negri, ia tahu bahwa tingginya urbanisasi menggiring barang-barang kebutuhan terkumpul di kota-kota besar, sekarang ia menghentikan permasalahan negara ini, untuk memperpendek jurang pemisah antara kota besar dan kota kecil. Ia tahu bahwa pemerataan ekonomi digital dengan memotivasi masyarakat Indonesia untuk berjualan secara online. Inisiatif ini dilakukan dengan membangun platform yang mungkin setiap orang dapat memulai dan menemukan apapun di sana. Dan kegiatan ini didikung penuh oleh pemerintah bahkan pak Presiden mengapresiasi dirinya yang sudah membangun platform ini. Oke, ia kembali lagi dengan wanita bernama Sarah, jujur ia hanya iseng mendwonload aplikasi pencari jodoh ini. Di antara semua cewek yang ia swipe dan ia hanya tertarik dengan wanita bernama Sarah. Dia memiliki hidung mancung kecil, kulitnya putih, wajanya berbentuk V alami, ia tidak tahu wanita itu mengenakan filter apa tidak. Yang pasti dia terlihat sangat menarik di matanya. Beberapa pesan masuk, namun pesan terakhir dari Sarah belum di balas. Padahal ia ingin tanya pekerjaan wanita itu apa. Ia meletakan ponselnya di meja, ia menatap ke arah jendela, memandang gedung pencakar langit dari ketinggian. Ia menyesap kopi hitam tanpa gula favorite nya. Setelah itu ia letakan lagi cangkir itu di meja, ia melihat sekretarisnya membawakan setumpuk laporan yang harus ia tanda tangani. “Pak, ini laporannya,” ucap Renata sekretarisnya. “Terima kasih,” ucap Jeff. “Oiya, pak, nanti jam sepuluh ada meeting, tentang Blog Tokopedio Product.” “Iya, terima kasih sudah mengingatkan saya.” Jeff melihat Renata kembali keruangannya. Jeff melihat laporan-laporan yang ada di meja kerjanya. Ia menandatangi semua berkas itu. Setelah semuanya beres. Beberapa jam kemudian ia bersiap-siap untuk pergi meeting. Jeff keluar dari ruangannya, ia menatap Renata yang sudah berdiri di pintu ruangannya. Mereka lalu keluar dari ruangan. Rutinitas yang selalu ia kerjakan setiap harinya, tidak kata bosan untuk sebuah kerja keras. Ia percaya bahwa semakin keras bekerja untuk sesuatu, semakin besar untuk mencapainya. *** Tepat jam sebelas Jeff sudah menyelesaikan meeting. Ia melihat ponselnya bergetar, ia menatap nama Sarah di sana. Ia bersyukur wanita itu sudah membalas pesan singkatnya. Sarah : “Maaf, baru balas. Tadi saya baru selesai meeting.” Jeff menyungging senyum, ia melangkah menuju ruangannya, ia melirik Renata sudah masuk ke office, wanita itu mungkin bersiap-siap untuk break. Sementara dirinya biasa selalu meminta OB untuk membelikan makanan saat jam makan siang di restoran favorite nya. Jeff : “Saya juga baru selesai meeting. Pertanyaan saya tadi, kamu kerja apa?” Jeff bersandar di kursi, ia menekan intercom dan menelfon OB. “Iya, halo. Ada yang bisa saya bantu pak?” “Tomi, saya pesan makan siang seperti biasa ya.” “Baik pak.” “Terima kasih.” Jeff lalu mematikan sambungan telfonnya. Jujur sebenarnya ia bisa saja istirahat dengan Renata sekretarisnya, makan di restoran fancy yang sering dilakukan boss-boss di luar sana. Namun ia ingin bekerja secara professional. Ia menjaga jarak hubungan dirinya dan sekretarisnya. Mungkin di luar sana banyak sekali boss-boss yang akan menggandengan sekretarisnya kemanpun ia pergi. Ia dan Renata hanya sebatas rekan kerja tidak lebih. Ia hanya ingin menciptakan ruang kerja yang sehat, tanpa adanya urusan personal jika terlalu dekat dengan Renata. Jeff melihat ponselnya kembali bergetar ia melihat nama Sarah di ponselnya. Sarah : “I'm a restaurant owner, tadi saya habis meeting dengan manager outlet.” Alis Jeff terangkat, ia menyungging senyum mendengar bahwa wanita itu pemilik dari sebuah restoran. Ia percaya bahwa wanita itu pasti memiliki branding yang kuat. Ada perasaan tertarik untuk mendekatinya. Jeff : “Can I have your w******p number?” Sarah : “Of course, 08120100xxx” Jeff menyungging senyum akhirnya ia bisa mendapatkan nomor ponsel milik Sarah. Ia tidak tahu kenapa ia memilih mencari teman wanita di aplikasi pencari jodoh ini. Karena alasannya iseng, aplikasi itu berseliweran di ponselnya dan marketing sangat baik, sehingga ia tertarik untuk mendowonloadnya di app store. Jeff menyimpan nomor ponsel itu di dalam ponselnya, lalu ia memberinya nama Sarah di sana. Semoga saja hubungannya dengan Sarah berjalan dengan baik, itulah harapannya. Jeff menekan tombol hijau pada layar ponsel, ia menunggu sang pemilik ponsel mengangkat panggilannya. “Iya, halo,” ucap seorang wanita di balik speaker nya. Oh God, ia mendengar suara merdu menyapanya, ia tidak menyangka bahwa suara Sarah sebagus ini. “Hai, Sarah. Saya Jeff, yang tadi di Tinder.” “Hai Jeff,” ucap Sarah. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD