Memori

2066 Words

Bara makan sangat lahap, seperti bocah kecil yang baru saja menemukan makanan favoritnya. Saat itu, pak No pengintip dari sudut gerobak dan ia tersenyum sambil mengangguk kecil. Hatinya sangat puas ketika melihat langganannya yang sering sekali membantu saat dirinya kesulitan, tampak lahap saat menikmati masakannya. Dulu, Bara sering memohon kepada papanya untuk memesan makanan dari dapur pak No bagi karyawan. Semua itu karena beliau baru saja tertimpa musibah dan bisnis besar miliknya (Restoran) hancur karena ulang pesaing. "Rasanya pas sekali di lidah saya. Saya harus menghafal tempat ini," puji Bara yang mulai berkeringat. "Soto yang hangat, cocok disantap saat udara dingin seperti ini." "Tuan, makan perlahan saja! Jika Anda memang suka, kita akan kembali lagi ke sini, kapan pun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD