Kembali Pingsan

1097 Words

Vita terlihat syok. Trauma akan kehilangan adik bungsunya, Mega, kembali terulang. "Saya juga enggak tahu pasti, Mbak. Tapi, dari salah satu pembantu yang melihat jasad Mas Fajar tadi, kondisinya sama dengan meninggalnya Dek Mega waktu itu." 'Innalillahi, ya Allah. Apa lagi ini?' Vita tak sanggup lagi untuk berpikir. Rangkaian mimpi serta gangguan teror yang terus menerus menghampirinya, membuat gadis itu ingin menangis dan berteriak sekencang-kencangnya. Keadaan di dalam keluarganya sudah tak sehat. Andai kali ini para warga menyalahkan atau menuduh ayah serta ibunya atas meninggalnya Fajar karena dijadikan tumbal pesugihan, Vita tak akan lagi membela atau berkomentar. Biarkan saja semuanya berjalan. Bahkan, seandainya hal ganjil kembali terjadi, Vita sudah tak lagi peduli. Justru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD