Takdir Hidupku

Ini aku .. Mican

Aku ....

Ya ... ini aku .

Mican ... seorang anak yang baru mulai beranjak gadis , yang selalu berlari pulang ke rumah dengan girang membawa piagam dan sebuah mendali .

Begitu banyak mata yang ada di rumah,, tetapi tak seorang pun mampu melihat apa yang aku ingin kan , berharap mendapat kan ucapan selamat atas kemenangan ku itu adalah khayalan terindah bagi ku , terkadang ingin rasa nya seperti orang-orang yang orang tua nya selalu ada di saat dia tengah berjuang dalam lomba , ingin juga rasanya dapat uluran tangan dan pelukan hangat dari kedua orang tua .... namun apa daya semua hanya impian ku saja yang belum pernah terwujudkan. Ak memang belum dewasa untuk mengerti semua kedaan dalam rumah ini , tetapi ak cukup tau ap yang sedang terjadi . walau tak pernah ku hirau kan namun sebenar nya itu sangat mengganggu pikiran ku.

Mican adalah anak berprestasi di sekolah , tak heran jika di sekolah tak ada satupun yang tak mengenal nya ... Dalam bidang olahraga maupun dalam bidang materi pelajaran ia mampu menyesuaikan diri terkecuali di pelajaran matematika ,, karena pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat tak di sukainya ....

Masih menggunakan pakaian seragam olahraga ia memasuki rumah , seperti biasa setiap kali pulang lomba tak ada yang spesial bagi nya . Masuk ke dalam rumah , mengemasi barang-barang yang di bawa , memasukan piagam dan mendali ke dalam laci lemari yang ada di kamar nya , lalu membersih kan badan dan istirahat di kamar ...... ......

Driiinggggg....

Driingg...

Driing...

Bunyi alaram jam yg menunjukan pukul 06.00 ,,,, membuat Mican langsung terbangun dari tidur nya , tak perlu bermalas-malasan segera ia beranjak dari tempat tidur untuk mandi dan bersiap berangkat sekolah .

Bagi nya sekolah adalah tempat yang dapat membuat hati nya senang .

Tak butuh waktu lama untuk berkemas karena Mican bukan lah anak perempuan yang suka berdandan , berangkata cukup dengan menggunakan seragam putih biru nya , tas , dan hoddie . siap berangkat keluar dari kamar lalu berpamitan dengan Ibu nya.

Ayah nya memang jarang berada di rumah terkadang pulang hanya sebentar lalu pergi lagi untuk bekerja , sepulang nya bekerja juga tak kembali pulang ke rumah , karena sudah banyak menghabis kan waktu di rumah istri muda nya ....

Hari ini adalah hari Senin ,,, hari di mana Mican akan di panggil dalam Upacara untuk penyerahan piala kemenangan yang di dapat nya kemarin ....

Mican ".... terdengar begitu lantang nama itu di sebut kan oleh salah satu Guru yang ada di depan .

Di umum kan pemenang lomba lari 100 meter Putri juara 1 dan juara 2 untuk 200meter putri , sontak membuat semua mata melihat ke arah barisan kelas 3c .

langkah kaki yang di iringi tepuk tangan dari semua siswa dan siswi yang mengikuti upacara membuat ada rasa kebanggaan tersendiri di dalam hati. Ucapan selamat dari Kepsek dan para Guru membuat haru , lanjut dengan penyerahan piala dan foto bersama , UPB pun selesai .

Langkah kaki mulai memasuki kelas yang sangat ribut , sambutan teman-teman yang rusuh .... menang juga loe ... hahahaha ucap salah satu teman yang bernama Edi di sahut sorak dari yang lain nya .

pelajaran di mulai dengan seorang Guru galak . Parwati .. Nama Guru mata pelajaran matematika yang sangat seram , terkenal dengan penjelasan yang cepat dan cubitan yang terasa menggigit di perut .