Tertawa Lita

586 Words
Aku yang tak dapat bergerak ,, hanya duduk di tepi jalan sambil melihat luka yang cukup besar di bagian atas lutut hanya bisa diam saja ... Melihat Ayu yang berjalan dengan hidung yang berdarah membuat Aku tertawa .... " U tak apa ke Sef... tanya Ayu . Aku tak menjawab hanya tertawa melihat hidung Ayu yang lukanya terlihat seperti kumis dengan keadaan rok yang terbelah samping ... Tak lama terlihat Lita mendatangi kami berdua ..... " Ya... Allah ngape kitak niiiii.... berteriak sambil tertawa ,,,, Lita tak sadar , mau belok terasa motor kok ringan lalu melihat kebelakang kalian ndak ada lagi ... hahahahaha tertawa nya lagi ... Bukan ny menolong malah tertawa memang kawan terlaknat .... Jawab ku juga sambil tertawa ,,, "Woy.. sakit Woyy hidung aku , rengek suara Ayu . kita pulang lagi ke rumah Dini jak ye , minta obat " sahut Lita ... Berjalan pelan motor kembali parkir di depan rumah Dini ... Turun dengan kaki yang terjingkut-jingkut berjalan masuk ke dalam rumah . Tawa Dini pecah melihat keadaan kami berdua ,, Dengan cepat Dini memberi segelas air untuk Ayu " Tapi aku puasa ,,, jawab ayu Tak apa udah batal karena keluar darah , jawab Lita sambil tertawa ... "Emang... dasar kawan terlaknat sahut Ayu yang kesal . Karena kejadian ini rencana untuk kumpul di rumah Lita batal ,,, kita ber3 pulang ke rumah masing-masing di antarin Lita secara bergantian ... Pulang ke rumah dengan keadaan yang tak biasa membuat Ibu ku bertanya .. " ada apa ... kenapa bisa luka ? " jatoh dari motor sama Lita ... jawabku pelan . " cepat bersih kan pakai air hangat , nanti infeksi ,,, perintah Ibuku sambil meringis melihat luka yang masih memerah . Setelah di bersih kan dan di beri obat aku berbaring di kamar ,,, badan terasa remuk karna kejadian itu . Menjelang sore terdengar suara motor masuk ke halaman rumah ,,, suara yang tak asing memasuki rumah . Ibuku langsung masuk ke kamar mengatakan Ayah ku datang , cepat ganti celana dengan yang panjang untuk sembunyikan luka ku . Bergegas bergerak mengganti celana ,, takut jika Ayah ku marah kalau melihat luka di kaki ku , karena Ayah ku memang tak suka melihat tubuh kita terlihat cacat . Alih-alih mengobati nya ia malah akan tambah memarahi ku jika ia tau . " Bontot ... terdengar suara nya memanggil ku ,,, emmm.... Ayah memang selalu memanggil ku seperti itu , karena bagi nya aku adalah anak yang membawa kebaikan dalam hidup nya , usaha dan pekerjaan nya meningkat sejak Ibu melahir kan ku . Tapi sayang berbanding terbalik dengan yang di rasa kan ibu ku , sejak awal kelahiranku Ayah ku menikah lagi , membuat hancur nya rumah tangga sekaligus hati Ibu ku ... "Iya.. jawab ku sambil berjalan pelan menghampirinya . menahan ngilu di kaki ini tapi harus bisa agar tak ketahuan . " masih ada uang jajan ? tanya Ayah ku " aku tak menjawab ... hanya tersenyum . sudah habis jawab ku dalam hati ... " ini ... untuk jajan , sambil mengulur kan sejumlah uang . jangan boros ... sambungnya . Ibu ku datang menghampiri sambil membawa secangkir teh hangat ,,, Ayah ku mengulur kan Uang untuk belanja kebutuhan sehari-hari dan sejumlah uang untuk di simpan . Beranjak pergi dari hadapan mereka , memberi kesempatan untuk Ayah dan Ibuku bicara. Lirih dalam hati ,, ingin rasanya setiap hari melihat mereka berdua bersama dalam rumah ini . Terkadang sedih menyayat hati jika melihat mereka bertengkar .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD