Keadaan Rumah

492 Words
Tiba di jam pulang sekolah ... Aku yang berboncengan dengan Lita dan langsung di antar menuju rumah , sambil bercanda gurau dan tertawa... eemmm... hidup ku memang tak sempurna juga tak sama dengan kehidupan teman - teman ku , tapi aku bersyukur mempunyai banyak teman yang menerimaku dengan baik dan apa adanya . Sampai di depan jalan ... halaman rumah ku sudah terlihat jelas , turun dari boncengan sepeda motor Lita . " Sef aku langsung pulang ya... pamit Lita sambil memutar kendaraan nya . "Ya .. makasih Nur .... sahut ku dengan nada berat Rumah yang terlihat sunyi seperti tak ada tanda kehidupan , berjalan melangkah masuk ke dalam rumah dengan keadaan yang sama setiap hari nya . Melihat keadaan seperti ini membuat hati selalu merasa tak nyaman . Ya .. memang sudah bertahun - tahun lamanya suram menyelimuti hidup rumah tangga Ibu ku .... segera mengganti seragam sekolah dengan kaos oblong dan celana pendek kotak - kotak , berjalan menuju dapur untuk makan siang .. Emm... apa pun itu makanan yang di sajikan selalu membuat ku nyaman . Tak pernah menanyakan atau memilih makanan , cukup dengan senyum saja memakannya . karna aku sangat faham dengan keadaan ini . Ibuku adalah orang yang jarang keluar rumah , hari-hari nya hanya di habis kan untuk melakukan apapun yang ia suka di rumah. Setelah selesai makan , masuk menuju kamar untuk berbaring sejenak karna hari ini tak ada jadwal latihan ... Rasa bosan pun datang .... melihat jam menunjuk kan pukul 15.00 ,, hari mulai sore dan akhir nya aku memutus kan untuk jalan keluar rumah , beranjak bergerak pelan mengambil topi dan sisa uang jajan lalu pamit pergi keluar . Aku tak perlu jauh untuk mencari teman kerena di luar teman sekolah Aku juga banyak teman di sekitar tempat tinggal Ku . Beejalan sekitar 200 meter sudah cukup untuk ku melepas rasa bosan , karena ada tempat tepatnya sebuah kios kecil tempat biasa aku berkumpul dengan teman ku . Singgah di sebuah toko kecil dan membeli 2 batang rokok .... Yaaa.... Mican memang perokok sejak duduk di kelas 2 SMP , rokok adalah tempat pelarian juga tempat ku membuang rasa sedih dan penat nya hidup . Di kios itu sudah ada teman yang berkumpul , ada Feri , DoDi dan Beben . Duduk bersama sambil menhidup kan sebatang rokok , mendengar permainan gitar yang di main kan Dodi lalu ikut nyambung lagu yang di nyanyikan ... " Dari mana tanya Feri.... " Dari rumah ... jawabku sambil tertawa kecil . bosan di rumah .. hehehehe Teman-teman sudah tak heran lagi melihat tingkah ku . Feri memang sedikit perhatian dan sering memperhatikan ku , namun aku tak pernah menghiraukan nya , karena bagiku semua adalah teman tak lebih dari itu. Mungkin karna terlalu sering melihat tingkah Ayah ku , bukanya aku benci pada laki-laki hanya saja aku tak ingin menjadi seperti Ibuku yang selalu menangisi hidup nya karna perbuatan Ayah ku .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD