13. Singa yang akhirnya tumbang juga

2011 Words

Aslan melirik jam yang melingkar di tangannya. Menyadari saat ini sudah hampir pukul tujuh malam, ia pun bersiap untuk pulang. Sepanjang jalan menyusuri koridor gedung perusahaan menuju lobby, ia merasakan nyeri sesekali di tengkuk kepalanya. Agak sedikit tegang juga. Mungkin karena terlalu lama berada di depan laptop. Terlebih memang banyak sekali pekerjaan hari ini yang menguras otak serta tenaganya. "Aslan!" Baru saja keluar dari lift, terdengar seorang wanita memanggil. Menoleh, Aslan mendapati sosok Anggia yang tampaknya hendak pulang. "Iya?" "Kamu mau pulang?" Aslan mengangguk pelan. "Iya. Mau bareng?" "Nggak," tolak Anggia. "Aku bawa mobil kok. Lain kali aja. Mending kamu buruan pulang, makan, terus istirahat. Keliatan banget dari muka kamu kayak yang kecapean." "Iya," ang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD