“Hi, Jill!” sapa Jessie tanpa rasa bersalah, malahan tangan gadis itu masih asyik menggandeng lengan Revel! “Hey!” sapa Jill datar, hanya untuk alasan kesopanan, tanpa dapat dicegah pandangan Jill terarah pada tangan Jessie yang masih melingkar manis di lengan kokoh Revel! Dasar mata kurang ajar! Tidak bisa diajak kompromi! Kenapa harus terarah pada pemandangan menyakitkan itu sih?! “Kami beneran boleh gabung sama kalian?” tanya Jessie dengan mata berbinar saat mendengar ajakan Gwen. “Sure! Nggak masalah kan, Jill?” tembak Gwen membuat Jill terpaksa mengangguk meski terpaksa! Tidak enak jika harus menolak secara terang-terangan! “Tempatnya penuh banget sih!” jelas Jessie dengan raut mengiba. “I know! Makanya gue panggil Revel biar kalian bisa gabung sama kami!” balas Gwen cepat sebe

