Jill melangkah ke ruang kuliahnya dengan lesu. Tampak tidak bersemangat. Gwen memandang sahabatnya dengan kening berkerut heran. Tidak biasanya Jill selemas ini. Apa ada masalah baru? Atau masih berhubungan dengan Revel? Bukankah akhir-akhir ini Jill selalu uring-uringan hanya karena seorang Revel? “Lo kenapa?” “Males banget kuliah!” “Tumben?” “Emang sejak kapan gue rajin?” “Ya bener juga sih! Tapi biasanya lo nggak seaneh dan semales ini. Ada masalah?” “Nggak ada.” “Bohong banget!” cibir Gwen. “Nggak percayaan banget sih!” “Ya iyalah! Siapa yang akan percaya dengan tampang lo yang kayak gitu? Kayak orang abis kalah perang alias putus cinta, tau nggak?” balas Gwen telak, separuh menyindir. Skakmat. Jill sadar kalau hari ini dirinya tampak kacau dan menyedihkan, tapi jika Gwen b

