Prolog

266 Words
“Jadi menurut Bapak, Vio lebih seksi dari Bu Dewi?” Pertanyaan itu dilontarkan dari bibir tipis Viona sambil mengerling manja. “Sudah jelas,” sahut Bram, yang bernama lengkap Bramantyo Adhi. Pria tiga puluh delapan tahun itu membelai paha putih gadis yang duduk di pangkuannya. “Menurut Vio, Bu Dewi itu seksi, body-nya berisi. Lagian dia cantik dan anggun.” Wajah Viona telihat merajuk. “Istriku itu gembrot, bukannya berisi. Kamu jauh lebih seksi, terutama di sini.” Bram menyeringai, tangannya beralih ke d**a Viona, meremasnya dengan lembut. Viona tersenyum senang. Dia menggigit bibir bawahnya saat Bram mulai memilin p****g paydaranya. “Bapak gitu deh, Vio jadi pengen...,” desisnya manja. Bram, dengan wajah mesumnya mulai melepas blazer Viona, tanpa perduli mereka sedang di ruang kerja. “Nanti kalau Bu Dewi balik gimana?” Viona bertanya khawatir, tapi dia tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah karena gairah. “Enggak mungkin, kamu kan tahu tadi dia bilang mau ketemu kliennya sampai sore.” Bram kini membuka ritsleting celananya. Seolah-olah tidak membutuhkan waktu lebih lama untuk foreplay, kedua insan yang sedang diselimuti birahi itu mulai berpacu dengan gairah. Viona yang berada di atas pangkuan Bram tidak menolak ketika pria itu langsung memasukkan miliknya, lalu keduanya bergerak liar saling melepaskan syahwat. Aku. Aku berdiri di balik pintu yang lupa mereka tutup. Menjadi saksi perselingkuhan antara sekretaris Ibu Bos dan pria bertampang m***m. Sialnya, akulah Ibu Bosnya, dan pria bertampang m***m itu adalah suamiku! Perkenalkan, aku Dewi Kirana Sadana. Wanita yang disebut “gembrot” oleh suamiku sendiri di depan wanita selingkuhannya. Dari sinilah kisahku dimulai…. Bersambung....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD