1

1326 Words
"Selamat pagi." Ucap Claire ketika keluar dari pagar rumahnya. "Buruan !!" Teriak Aaron dari dalam mobil sedan yang berwarna putih itu.          "Lu ngapain aja, kalau 5 menit lagi lu tidak keluar gue tinggal" Aaron berkata dengan kesal kepada wanita cantik yang sekarang persis duduk di sampingnya. bagaimana dia tidak kesal, hampir setiap pagi dia selalu terlambat ke sekolah gara-gara sahabatnya ini. Claire berusaha merapikan duduknya, meluruskan rok span yang berwarna abu-abu itu agar menutupi semua kakinya. padahal rok itu tidak terlalu pendek, malah berada di bawah lutut. kemudian tangannya segera merahih seat belt dan memasangnya dengan bunyi klik. "sebenarnya gue telat bangun, kenapa lu egk bangunin gue??" tanya wanita itu dengan sedikit kesal. "Claire, kita sudah kelas 2 SMA, lu masih berharap gue bangunin lu setiap pagi seperti dulu?"  Aaron selalu berusaha bersabar dengan sikap masa bodoh sahabatnya ini. Claire adalah gadis biasa, sangat biasa, dengan wajah dan postur tubuh tidak terlalu tinggi. tetapi Claire baik hati, itulah yang selalu di sukai Aaron dari sahabatnya ini. Claire dan Aaron sudah saling mengenal sejak TK, setelah lulus TK mereka berdua masuk ke sekolah SD, SMP dan sekarang mereka sedang berada di SMA yang sama.  alasan lainnya kenapa mereka sangat akrap adalah kedua mama mereka merupakan sahabat dari universitas sampai sekarang. Aaron segera memacu mobilnya, Claire menyalakan musik mobil Aaron.     Claire merahih tas ransel yang berwarna hitam milik Aaron yang terletak di kursi belakang mobil, setelah tas itu berada di pangkuannya, tangan Claire mencari sesuatu di dalam tas itu. "Lu ngapain?" tanya Aaron sedikit penasaran. "gue lagi cari buku Matematika lu" Jawab Claire masih sibuk mencari buku yang bertulis "Latihan Matematika" di tumpukan buku-buku yang ada di dalam tas Aaron. "Claire, lu mau jadi apa. setiap hari nyontek PR gue terus" Aaron menggeleng-geleng kan kepala, heran dengan sikap sahabatnya ini. "sayangkan, Kepintaran sahabat gue ini tidak gue manfaat kan. Hhaaaa" Ucap Claire dengan jujur. "KETEMU !!" Teriaknya dengan antusias. seperti telah mendapatkan sebuah harta karun yang sangat bernilai. Begitulah Claire, baginya belajar tidak terlalu penting, karena ia tahu ada Aaron yang akan selalu membantunya di semua mata pelajaran. **** Aaron adalah bintang sekolah, tidak hanya tampan, tinggi, pintar, tetapi dia juga telah terpilih menjadi ketua OSIS. Semua wanita di sekolah sangat mengidolakannya, mereka siap antri untuk mendapatkan perhatian Aaron, tetapi tidak pernah semuda itu. "Claire, tolong kasih surat ini ke Aaron ya" kata Nadia. Nadia adalah anak IPA 3, kelas mereka persis berada disamping kelas Aaron dan Claire. "Nadia, kamu kasih sendiri aja ya" "Aku malu, please.." Nadia segera meletakan amplop yang berwarna Pink itu ke tangan Claire kemudian dia berlari meninggalkan Claire dengan kebingungan. ini ke 5 kalinya dalam satu hari ini para wanita menitipkan surat cinta untuk Aaron kepadanya. **** Kantin sekolah selalu ramai, siapa yang paling cepat, maka dialah yang akan mendapatkan tempat duduk. Claire dan tiga teman wanitanya sedang asik duduk disana, seperti biasa. para wanita hanya menggosipkan hal-hal yang tidak penting, dari masalah fashion, artis dan tentu saja juga Aaron. "Mau dong" tiba-tiba Aaron datang ke sana, duduk persis di samping Claire, jarak diantara mereka berdua hanya beberapa Cm saja. Para wanita langsung terdiam dengan kedatangan Aaron, hanya Claire yang masih asik bercerita tentang gosip artis yang lagi hot-hot nya di infotaiment. Satu sendok mie rebus telah masuk ke mulut Aaron, ia makan dengan sangat lahap. setelah mie rebus itu habis, Aaron meminum habis minuman Claire.  tetapi pemandangan yang tercipta sangatlah berbeda, mereka terlihat seperti sepasang kekasih. Aaron tidak segan-segan makan menggunakan sendok Clair, atau minum menggunakan sedotan yang sama dengan wanita itu. setelah semua makanan dan minuman itu dihabiskan olehnya, ia berbisik ke telinga Claire "Aku yang bayar" kemudian Aaron segera pergi meninggalkan kelompok wanita-wanita itu disana. "Claire, kalian pacaran?" Tanya Putri yang merupakan teman satu kelas Claire dan juga Aaron. "Haha, jangan ngasal. kita hanya teman" jawab Claire jujur "Apa-apaan teman begitu, Mesra bangat" tambah Intan yang dari tadi hanya bisa menatap nanar adegan yang ia saksikan secara live. "Ayolah, kita berdua sudah mengenal dari TK, jadi hubungan kita memang akrab" Sekali lagi Claire berusaha menyakinkan para perempuan-perempuan itu. **** Malam ini adalah malam Minggu, Aaron memutuskan hanya tinggal dirumah, berbaring di kasurnya dan menonton TV di dalam kamar. tiba-tiba ada yang membuka pintu. "Hii" sapa Claire dengan riang. Kali ini Claire menggunakan jins longgar dan kaus oblong berwarna hitam yang kelonggaran. Claire segera duduk persis di samping Aaron yang tengah berbaring santai. "Tumben" kata Aaron kepada wanita itu. Claire adalah wanita yang manis, auranya sangat alami, dia tidak perlu menggunakan make up atau baju-baju bagus untuk membuat dirinya terlihat menarik. "Tumben, lu tidak ajak gue ke mall" tambah Claire dengan ekpresi binggung. "Lagi malas keluar, so ada apa nih. ada angin apa ke sini tidak ngabarin dulu" "Kita tidak ada ulangan dalam waktu dekat kan?" Tanya Aaron memastikan. Karena biasanya Claire hanya datang ke rumahnya untuk persiapan ujian atau ulangan, selebihnya Aaron-lah yang akan datang ke rumah sahabatnya itu. Tiba-tiba Claire menyerahkan Box pink yang berukuran besar kepada Aaron Aaron sedikit kaget karena Claire memberikannya hadiah  "Ini bukan hari ulang tahun gue" "Bukalah" kata Clair kemudian Aaron bisa melihat senyum tersirat dari ujung mulut gadis itu. ia heren ketika melihat begitu banyak amplop yang ada di kotak pink tersebut, "Ohhh" keluhnya. "Surat-surat itu bertambah banyak setelah lu jadi ketua OSIS" jelas Claire. "BRAKk.." dengan segera Aaron melempar Box itu ke sudut kamarnya. "Ayo kita baca" kemudian Claire berjalan ke sudut kamar Aaron untuk mengambil box yang berwarna pink yang telah di lemparkan Aaron. "NO WAY !!, gue pasti muntah baca isi surat-surat cinta itu" Kata Aaron dengan serius, dan tangannya siap meraih box itu dengan paksa dari tangan Claire. "Kenapa, seharusnya lu bangga bisa menjadi laki-laki paling populer disekolah" Claire berusaha menjelaskan kepada Aaron bahwa seharusnya dia bersyukur menjadi laki-laki populer. "Gue tidak suka di kejar-kejar perempuan" jawab Aaron tiba-tiba. Claire bisa melihat kali ini Aaron serius, tidak ada ekpresi jaim sama sekali di raut wajah itu. "emmm, kalau gitu, hanya pilih satu diantaranya. jadi semua wanita tidak akan mengejar-ngejar lu lagi" saran Claire kepada sahabatnya, masih dengan memegang kotak berwarna pink itu dia kemudian duduk di samping Aaron. "Lu aja gimana??" sekarang Aaron bangun dan duduk persis disamping Claire. "Jangan Ngaco" Kata wanita yang berambut pendek sebahu tersebut. "Ini ide bagus Claire, satu sekolah tahu kita bersahabat dan dekat, hanya bilang kita pacaran mereka pasti akan percaya" desak Aaron kepada Claire. Sekarang tangan Aaron sudah menggenggam erat kedua tangan Clair, dan melanjutkan. "Ayolah Claire, gue pusing menghadapi semua wanita-wanita itu" Mohon Aaron kepada sahabatnya. Claire sangat menyangangi Aaron, menolak permintaan Aaron adalah sesuatu yang sulit baginya. karena Aaron pun tidak pernah berkata tidak kepadanya. " Tapi bagaimana kalau nanti gue jatuh cinta kepada laki-laki lain, gue juga mau pacaran yang real" Jelas Claire. Aaron segera melepaskan kedua tangannya dari tangan Clair, Ia merahih satu bantal dan meletakkan bantal itu persis di belakang punggungnya, sehingga sekarang ia berbaring santai kembali menghadap ke arah Claire. Aaron memulai mengemukakan argumennya. "Pertama. memang ada laki-laki yang suka sama lu?" Claire kaget seperti di sambar petir, Aaron benar. Dia tidak cukup cantik, akan sulit baginya menemukan pacar.  Tanpa mempedulikan perasaan Claire, Aaron melanjutkan argumennya. "Kedua, Bagian dating apa yang belum pernah kita lakukan? Makan malam romantis sudah, traveling berdua sudah, nonton di bioskop berdua hampir setiap minggu, pelukan sering, pegangan tangan atau rangkulan sudah tidak pernah terhitung, yang lebih parah lagi, bahkan gue pernah lihat lu telanjang" Jelas Aaron panjang lebar. "KAPANNN??" Tanya Claire penuh emosi "Dulu, waktu kita mandi bersama di TK" jawab Aaron seenaknya. "Jangan samakan, Please.." **** Saat ini satu sekolah langsung di hebohkan dengan berita bahwa ke dua sahabat itu telah resmi menjadi sepasang kekasih.  "Claire, jadi selama ini lu ada feeling juga sama dia" Kata Nadia di lorong sekolah. "Emm, semuanya terjadi begitu cepat Nad" Jelas Claire kepada salah satu pengagum Aaron. *** Sekarang, jika Aaron dan Claire terlihat berduaan, pandangan kebencian yang akan Claire dapatkan dari semua wanita-wanita penghuni sekolah. "Gue egk kuat" bisik Claire ke pada Aaron di saat jam pelajaran olahraga. mereka baru saja selesai mengambil nilai untuk teknik-tekni bermain basket. "apanya?" tanya Aaron singkat "Pandangan mematikan mereka ke gue" sekarang Claire memandang segerombolan perempuan-perempuan yang bahkan Claire tidak pernah kenal. Tiba-tiba tangan Aaron menarik pinggang Claire ke dekatnya dan berbisik di telingan wanita  itu dengan mesra. Claire sangat kaget dengan perlakuan Aaron yang mendadak, "Lihat, mereka tambah panas kan" Tawa Aaron kepada sahabatnya. *** apakah sikap pengangum-pengagum Aaron telah berubah? tidak, masih sama. sekarang Claire bahkan resmi di jahui oleh semua kaum wanita di sekolahnya, bahkan teman-teman sekelasnya juga ikut menjahuinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD