Alasan

1051 Words
Pagi ini Venus tengah menyiapkan dirinya dan mentalnya untuk berhadapan lagi dengan Eros. Seraya memakai dasinya didepan cermin Venus meyakinkan dirinya dalam hati bahwa hari ini semuanya akan baik-baik saja. Diruang makan Venus sudah melihat seluruh keluarganya berkumpul terkecuali ayahnya karena ia masih belum pulang. 'Bapak Venus ga pulang-pulang lagi cosplay jadi abang toyib apa gimana?' Venus mendudukan dirinya tepat disebelah Mars yang tengah lahap memakan nasi goreng. "Lo kayak ga makan setahun gue liat" Venus terkekeh melihat pipi Mars menggembung lucu. 'Kalau aja bukan kembaran gue udah gue pepet nih bocah' "Venus mau makan apa sayang?" Ucap Hela yang ingin berdiri mengambilkan makanan untuk putrinya. "Ga usah ma, Venus mau roti aja." Hela bergerak ke dapur mengambil minum untuk putrinya itu. Dan lagi-lagi ia meletakan jus stroberi dihadapan Venus. Venus bingung kenapa stroberi lagi, apa Hela lupa lagi kalau Venus alergi Stroberi?. Saat Venus ingin mengambil jus tersebut, jus itu langsung dirampas Vulcan dan ditenggak habis. Sementara roti miliknya yang baru saja diberikan ibunya juga dimakan habis oleh Mars. "Lo berdua kenapa sih?, gue mau makan." "Vulcan kalau mau jus bilang sama mama, mama cuman buat dua jus nya kasihan Venus ga dapet kalau gitu." Vulcan seakan tak perduli dengan ucapan mamanya, ia melanjutkan acara makannya. "Kamu juga Mars, tadi bilangnya mau nasi goreng kok malah ambil rotinya Venus sih." Hela berjalan kembali menuju dapur. "Keliatannya enak ma jadi aku makan." Melihat perdebatan kecil kekuarganya Freya tersenyum. Freya suka sarapan dengan keadaan ramai seperti ini, bukan sepi saat Venus masuk rumah sakit. "Ini rotinya lagi buat kamu." Hela meletakan roti baru untuk Venus, tapi saat Venus ingin memakannya Mars langsung menarik lengan Venus pergi dari sana, padahal mulutnya masih penuh dengan nasi. "Ma kita pergi dulu ya takut telat, byeeeee." Venus memberontak karena ia belum sarapan, Venus LAPAR. "Apaansih gue belum sarapan, laper." Mars menyerahkan helm kearah Venus. "Udah nanti aja dikantin sekolah, tadi mama ngasih selai stroberi ke rotinya." Venus bingung Mars tau akan alerginya tapi kenapa kemaren ia diam saja saat Venus menenggak jus stroberi. "Tapi kok lo kemaren diem aja pas gue minum jus stroberi." "Ya mana gue tau lo minum, pas gue liat itu gelas udah bersih kinclong, udah cepet naik mau gue tinggal lo?" Venus menaiki motor Mars dan mereka melaju menuju sekolah. Kring kring "Baiklah anak-anak bapak akhiri sampai disini, jangan lupa tugasnya dikerjakan ya. Selamat siang." "Siang paaaaaaak." "Gila Pak Ari, tugasnya banyak banget." Keluh Ghea melihat banyak lipatan pada ujung lembar lks nya. "Nanti kita ngerjain sama-sama ya Ven dirumah lo." Phoebe mengedipkan sebelah matanya kearah Venus. "Iya nanti lo pada nyontek tugas gue di rumah gue." Venus sangat paham kata 'ngerjain sama-sama' yang keluar dari mulut Phoebe. Sedangkan Phoebe hanya terkekeh mendengar jawaban Venus. "Udah ahh gue laper kantin yuk cepet." "Iya gue tadi juga belum sarapan." Mereka bertiga berjalan kearah kantin. Jarak kantin cukup jauh dari kelas mereka. Saat tiba di depan kantin mereka dihadang oleh Eros dan teman-temannnya. "Mau apa lo?, minggir gue laper." Phoebe menatap Eros tajam. "Ikut gue." Eros menarik tangan Venus menjauh dari kantin. Ghea dan Phoebe ingin mengejar tapi mereka mendapat gelengan dari Venus sehingga mereka mengurungkan niatnya. "Temen lo mau bawa temen gue kemana?" Tanya Phoebe pada Alex. "Mana gue tau, tanya aja sana sama temen gue." "Ya itukan temen lo, lo dong yang nanya kalau temen gue baru gue yang nanya." "Mana peduli gue temen lo kek, temen gue kek, temen siapa kek, kan lo yang pengen nanya bukan gue." "Kebanyaan kek lo, udah ahh gue laper. Tapi awas aja temen lo apa-apain temen gue, temen lo gue sunat 10 kali biar mampus." Setelah mengatakan itu Phoebe menarik tangan Ghea masuk ke dalam kantin. "Temen lo mau bawa temen dia kemana?" Tanya Alex pada yang lainnya. "Berisik lo, gue laper." Mereka bertiga meninggalkan Alex masuk menuju kantin. Sementara Eros terus menarik tangan Venus menuju Rooftop sekolah. "Maksud lo apa semalem?" Tak memberi Venus waktu bernapas, Eros langsung saja mempertanyakan hal yang menggangunya dari semalam. "Aduhhh Eros maaf yaaa, itu gue ga maksud mampus gue ntar dimarah Vulcan." Venus mengingat dengan jelas apa kata Vulcan Kemarin. "Hah?, kenapa Vulcan?" "Itu gue sengaja bilang gitu biar siapa tau lo mau ya kan sama gue, terus jauhin Freya makanya Vulcan marah sama gue. Katanya gue ga boleh bohong." Venus yakin dia sudah mengeluarkan jawaban yang akan menyelamatkannya. "Maksud lo apa?" Venus kesal dengan Eros sekarang. Kenapa pria didepannya ini sangat bodoh. Dia pikir ciptaan penulis akan sempurna, tapi ternyata punya kekurangan juga. "Gini ya kak Eros yang baik budi pekerti semalem gue sengaja ngomong gitu biar lo kasihan sama gue dan coba deketin gue udah gitu lo jauhan deh dari Freya gue cuman pengen lo jauh dari Freya itu aja gue ga suka Freya sekarang paham?" Jelas Venus dengan satu tarikan napas. "Jadi lo bohong ke gue?" Venus mengangguk sebagai jawaban. "Bagus deh, karna gue risih kalau lo suka sama gue." Eros langsung meninggalkan Venus di Rooftop. "Dih kayak ganteng aja tuh bocah, gue juga ogah sama lo. Tapi emang ganteng sih tapi tetep aja najong." Venus menghentak-hentakkan kakinya dan segera menunggalkan Rooftop. Eros mendudukan dirinya dikursi kantin dekat teman-temannya dan juga sudah ada Freya dan Senja disana. "Lo ngomong apa sama Venus?" Gara-gara Phoebe bertanya seperti tadi membuat Alex penasaran. "Cuman mastiin." Eros melirik kearah Freya sekilas. "Terus-terus?" Alex tak puas dengan jawaban Eros. "Semalem dia bohong." Eros menghela napas panjang setelah mengatakan itu. "Masa sih ga percaya ah gue, lo percaya deh sama gue Venus tuh suka sama lo." Dengan segera Vulcan memukul kepala Theo dengan keras. "Ga dia ga suka." Vulcan menatap Freya yang tengah memakan baksonya. "Ih apansih lo mukul-mukul orang gue bener kok jawabnya." Theo kenapa kesal Vulcan. "Iya kak Theo bener kak Venus suka sama Kak Eros tapi itu dulu, sekarang Kak Venus udah Punya pacar." Ucap Freya santai. Eros menatap Freya dengan jidat berkerut. 'Punya pacar?' "Tau dari mana?" Vulcan tak yakin dengan jawaban Freya. "Kak Venus yang bilang ke aku kalau dia udah move on dari kak Eros dan sekarang udah punya pacar makanya itu aku pikir alasan kak Venus jarang duduk bareng kita lagi karna udah punya pacar." Vulcan makin tak yakin dengan jawaban Freya dan bergelut dengan otaknya. Eros juga tak yakin, masalahnya baru semalam Venus bilang kalau dia mau move on bukan sudah move on.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD