23. Dia

1102 Words

"Apa sayang? Kamu mau naik gunung?" Itulah kalimat yang keluar dari mulut ibu Riska mertua  Ziha, saat Ziha mengatakan tentang jadwalnya beberapa hari lagi. "Ngapain ? Bahaya sayang,!" Ucapnya memelan. Ziha tersenyum memandang ibu mertuanya yang menampakkan wajah khawatirnya itu. "Ih, Ziha kan udah biasa naik gunung Ma," "Emang Alfian udah izinin?" "Udah, sebulan yang lalu pas pendaftaran Ziha udah izin kok" Jawab Ziha. Yang sayangnya, masih membuat raut wajah ibu mertuanya itu, belum menandakan persetujuan. "Percaya deh sama Ziha ma, Ziha bisa jaga diri kok!" Tambahnya meyakinkan. "Tapi sayang!" Entah mengapa wanita paruh baya itu merasa gak rela menantunya melakukan kegiatan yang agak ekstrim. "Ini yang terakhir kok ma, sebelum Ziha hamil. Entar kalau Ziha udah hamil anaknya mas

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD