21. Masa Lalu

1205 Words

Jadi?" Alfian mulai membuka keheningan yang terjadi antara dirinya dan sosok berhijab di depanya. "Apa kamu bahagia?" Alfian terkekeh kecil mendengar pertanyaan dari wanita di hadapanya ini. Pandanganya mengedar menilik keadaan cafe yang lumayan sepi di sore hari. Ya, setelah pertemuan mereka di depan masjid, Sarah mengatakan kalau ia ingin membicarakan sesuatu. Sehingga Alfian mengajaknya ke cafe ini. Sarah pergi dengan supirnya tentu saja. "Apa itu masih penting untuk kau ketahui?" Jawab Alfian saat kembali memandang sosok Sarah yang duduk sambil menumpukan sikunya di atas meja. "Aku hanya ingin tahu, karena Dion bilang kalau kamu hancur waktu aku menikah dengan orang lain" tanya Sarah penuh penyesalan. Sedangkan Alfian hanya terkekeh. Menyembunyikan luka yang kembali basah. "Maaf

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD