Keesokan harinya …. “Bagaimana, apa sudah ketemu?” Nean berjalan ke arah Gilang yang baru saja datang bersama dengan Lovinta. Gilang menggeleng lemah. “Belum, bang. Gua curiga Budi diculik. Tadi gua nemuin ini di sekitaran jalanan sawah.” Gilang memberikan benda berbentuk pipih itu kepada Nean. “Benar, ini milik Budi,” ucap Nean setelah memeriksa gawai itu. di sana dia melihat banyak sekali panggilan tidak terjawab darinya. “Semua ini apa ada kaitannya sama Ettan?” Lovinta menatap Gilang dan Nean secara bergantian. Nean nampak berpikri keras. “Untuk apa Ettan menculik Budi? Dia tidak tahu apa-apa tentang masalah ini.” Gilang mengangguk. “Tapi kita jangan percaya gitu aja sama Ettan, karena dia juga mempunyai otak yang picik dan sangat pintar untuk memutar balikkan fakta.” Ketiga

