61. Berdamailah

1192 Words

Sebenarnya hidup itu tak serta-merta bahagia. Kadang roda itu berputar pada garis putarnya, manusia silih-berganti merasakan hujan kesedihan dan kebahagiaan. Tergantung bagaimana menanggapinya. Tuhan memberikan itu semua sebagai bukti bahwa manusia di ciptakan bukan untuk bersenang-senang lalu melupakan. Melainkan untuk kuat menghadapi dunia yang kejam ini. Semua yang tersusun rapi, di impi-impikan bisa saja dengan kedipan mata hancur berantakan. Jalani saja apa yang ada saat ini, kuat dan senyum adalah kunci utama. Berdamai dengan masalalu akan menjadikan diri lebih senang dan tenang tanpa beban dan lega. Reyea tak ingin kebencian terjadi pada orang-orang terdekatnya. Termasuk Anggun dan Tio. Satu harapannya mereka bisa berdamai seperti sebelum masalah yang muncul di antara mereka. "A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD