Bagian 32

1079 Words

Burung pun Turut bernyanyi menyambut sang fajar Bunga pun Mekar bersemi mengiring langkahku Kuyakin dan pasti Langkahku kan nyata ~oOo~ "Sepertinya kita tersesat!" Panik gue. Si Icha malah tenang-tenang aja. "Tidak, Tuan." "Seharusnya kita masih jauh dari pos penjagaan," bisik gue pelan. Takut kedengeran sama penjaga yang kayaknya ketiduran. "Tuan, sebenarnya. Sedari tadi Anda terus melakukan teleportasi. Membuatku takut karena hanya berpegangan pada baju Anda." Masa iya? Apa iya? Emang iya? Iya kali ya?! "Kenapa kamu tidak memberitahuku?" Lagian, kenapa juga gue bisa teleport secara enggak sadar. "A-aku. Aku takut, Tuan akan menyuruhku untuk kembali bila kubilang takut." Oh, pantesan ngomongnya jadi muter-muter. Gue sampe tahu keadaan keluarga dia jadinya. "Pegangan!" Si Ich

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD