"Buruan ambil mineral dua karton lagi di gudang sono!" Kean mendengus kasar lalu beranjak hendak pergi. Kesal juga sedari tadi dengar suara cempreng Arjuna yang berisik juga tidak berbobot ini. "Gue ambil sendiri nih?" Kata Kean menggerutu masih belum bergerak pergi, "yaelah manja benar lo, berasa anak perawan. Dua karton aja elah bukan dua puluh karton," balas Arjuna tanpa beban dengan sesekali menyenggol lengan Syahid yang sedang menenggak minumannya membuat pemuda itu terbatuk kecil lalu menyemburkan airnya keluar. "Ck. Ya temaninlah, di sana gelap." Arjuna berdecak kasar lalu berdiri mengusap kepala Kean lembut. "Harus mandiri ya sayang, malam ini jatahnya Syahid. Jadi abang nemanin istri pertama dulu ya, jatah kamu besok zeyengkuuuuu.... " "Geli anjirrr, najis banget hadeuh." Ump

