Waktu menunjukkan pukul 10 malam. Semua orang sedang mengobrol dan tertawa riang di klub. Mereka tampak ceria dan harmonis layaknya sebuah keluarga besar. Para pemuda yang mengepungku tadi juga telah melepaskan dendam mereka terhadap diriku. Akan tetapi, aku tahu kalau mereka mungkin masih merasa tidak suka denganku di dalam hatiku. Aku tidak tahu berapa banyak dari mereka yang berpura-pura ikut senang dan berapa banyak dari mereka yang juga benar-benar mengakuiku. Namun, itu tidaklah penting saat ini! Sebelum aku pergi, Leng Mo tiba-tiba menghampiriku dan memberi isyarat kalau dia ingin berbicara denganku sendirian. Di sisi lain, Yang Sisi terlihat sedikit tidak senang, mulutnya mengerucut, tetapi dia terlihat cukup menggemaskan di mataku. Dia memperingatkanku, "Paman, hati-hati, wa