Pria itu sangat kurus dan lemah sekali. Sepertinya dia mabuk jika dilihat dari ekspresinya yang tampak habis minum-minum. Hanya dengan satu pukulan saja membuatnya langsung jatuh. Dia terkapar di bawah sambil mengerang kesakitan.
Para tamu lainnya menyaksikan kejadian ini sambil memandangku dengan tatapan tidak suka. Mereka secara bergantian berkata, “Orang ini nyawanya banyak sekali.”
“Hei, anak muda, kau tahu tidak siapa yang kau hajar itu? Hanya dengan jentikan jarinya saja bisa membuat perusahaanmu bangkrut. Bukannya kau ini terlalu sombong jadi orang?”
“Nak, sebaiknya kau segera membantunya dan meminta maaf, kalau tidak, tamat riwayatmu!”
“...”
Para anak orang kaya itu menjadi ricuh membicarakan kejadian tadi. Mereka memandangku dengan ekspresi dingin, sebelum akhirnya seseorang
