Anindiya membantu nenek Hamida mengemasi barang-barangnya, tidak banyak yang mereka bawa, memang rencananya mereka hanya keluar pergi sebentar untuk menenangkan diri .Anindiya butuh sekat, dia membutuhkan waktu untuk menyelesaikan semua permasalahannya sejak kecil. Memang Jika ada masalah dia harus sendirian pergi ke suatu tempat dan melupakan segalanya. Nenek Hamida menatap Anindiya sembari melipat bajunya. Dia bisa jelas melihat raut wajah Anindiya yang terluka, dia menyesal karena sudah membuat cucunya terluka seperti ini. "Rencananya Kamu mau ke mana? Kamu mau pergi kemana apa sudah menyiapkan semuanya?" Anindiya mengangguk, dia hanya perlu membawa koper yang dia bawa. "Sudah Nek, aku sudah menyiapkan semuanya tidak ada lagi barang-barang yang harus aku bawa semuanya sudah siap, aku