Daisy memandang datar pada penampakan di dalam kafe yang remang. Terasa sepi. Hanya ada pemutar musik yang mengalun. Lagunya terlalu biasa. Ini seperti instrumental pengantar tidur. Beberapa orang menyukai musik menenangkan ini. Namun, Daisy tidak. Dia terkesan menghindarinya.
Hanya ada beberapa meja yang terisi. Terhitung setengah jam setelah mereka buka. Kafe memang akan sepi di jam-jam sibuk. Orang tidak akan mampir untuk minum kopi saat jam makan siang. Mereka lebih membutuhkan karbohidrat dan lemak untuk kembali menimbun tenaga sampai malam datang.
"Ya Tuhan. Ingatkan aku untuk bertaubat nanti."
Kairo memasang gestur waspada saat pengunjung lain datang. Daisy menarik kepalanya menjauh dari alas meja, menatap Tala yang masuk dan menatap dirinya seperti predator buas.
"Kaia Daisy?"
