Chapter 30 : Siege dan Edgar

1294 Words
 Seisi kota kacau, seisi kota ricuh, Kevin dan kawan-kawan sibuk menghadapi berbagai jenis monster yang sangat berbahaya, mereka semua tampak sangat kewalahan. Sementara itu Oliver yang sedang sibuk menghajar para monster kera, tiba-tiba dikejutkan oleh sebuah mobil yang dilempar menuju ke arahnya, sehingga tempat Oliver sedang berada langsung meledak setelah terkena oleh hantaman mobil tersebut. Tapi untungnya, Oliver ternyata tidak apa-apa, berkat armor yang dia gunakan, maka pertahanan tubuhnya menjadi lebih kuat Sehingga dia bisa selamat dari hantaman mobil tersebut.  Setelah itu, Oliver berjalan melewati kobaran api, dia menatap ke arah Mahluk yang sudah melemparkan mobil kepadanya, dan ternyata mahluk itu adalah seekor monster buaya yang bisa berdiri dengan kedua kakinya, monster itu memiliki taring tajam, cakar mematikan, dan tangan yang berotot. Ketika dia melihat ke arah Oliver yang sedang berjalan mendekatinya, maka si monster buaya segera mengambil sebuah mobil lagi untuk dia lemparkan kepada Oliver.  Namun dengan cepat Oliver berlari sambil menghindari hantaman dari mobil yang dilemparnya, sehingga Oliver bisa mendekati dan memberikan serangan kepadanya. Lalu Oliver melangsungkan pertarungan melawan si monster buaya itu. Mereka berdua bertarung secara sengit, mereka saling pukul dan saling cakar terhadap satu sama lain, walaupun beberapa kali Oliver harus terhempas oleh pukulan dari si buaya, namun dia tetap bangkit berdiri untuk melanjutkan pertarungan. Oliver benar-benar berusaha mati-matian supaya dia bisa mengalahkan si monster buaya itu.  Sedangkan dari kejauhan, orang-orang menonton aksi Oliver sambil memvideokan pertarungan tersebut, bahkan mereka menyebut Oliver sebagai seorang superhero yang sedang melawan monster.  Disaat yang bersamaan, banyak monster yang bermunculan dan berbuat onar di berbagai tempat dalam area perkotaan itu, diantaranya adalah kawanan monster babi hutan, monster capung raksasa, dan monster lipan raksasa. Semua monster itu sedang ditangani oleh pihak militer yang datang ke lokasi kejadian sambil membawa peralatan artileri mereka. Sehingga terjadilah peperangan antara pihak manusia melawan para monster.  Sementara itu, Kevin yang sedang menembaki monster lintah di jalanan, mulai menengok ke segala arah dengan raut wajah melamun, karena dia seperti mengalami de javu ketika dirinya berada di situasi yang sama, atau lebih tepatnya pada saat hari kiamat monster terjadi. Namun untungnya Kevin segera tersadar, bahwa ini bukanlah kejadian hari kiamat monster, tetapi seluruh kekacauan ini bisa terjadi karena dirinya secara tidak langsung telah membimbing Roschi untuk menemukan gedung fasilitas NeoGen. Oleh karena itu, saat ini timbul rasa marah dan rasa bersalah di dalam benak Kevin.  “Kevin, jangan melamun!!” Teriak Christa, yang secara mengejutkan menebas lintah raksasa di belakang tubuh Kevin.  Sehingga hal itu membuat Kevin terhenyak, “Hah?”  “Kau harus fokus! Saat ini kota sedang dalam situasi bencana!”  “I- iya, maafkan aku.”  Namun tiba-tiba saja, puluhan mobil van berwarna hitam datang ke lokasi terjadinya serangan para monster. Puluhan mobil itu adalah armada pasukan NeoGen yang dikirim untuk mengendalikan situasi. Mereka bertugas untuk mengatur parimeter, mengamankan warga, dan tentu saja membasmi para monster yang sedang mengamuk.  Dengan cepat mereka menyebar untuk melaksanakan tugasnya masing-masing, mereka membantu meringankan pekerjaan petugas ambulan, petugas pemadam, dan juga pihak militer. Tak bisa dipungkiri bahwa kedatangan dari para Prajurit NeoGen itu merupakan sebuah pertolongan yang sangat besar, sehingga keadaan jadi bisa mulai terkendali dan jumlah para monster menjadi berkurang, karena mereka semua telah dibantai satu-persatu.  Lalu Kevin yang akan ikut membantu, tiba-tiba saja dikagetkan oleh suara tawa misterius yang berasal dari kejauhan, sehingga Kevin langsung menengok kesana kemari untuk mencari asal dari suara tersebut. Dan ternyata Kevin menemukan adanya seseorang yang sedang berdiri sendirian di suatu gang, orang misterius itu terlihat mengenakan jubah dan dia terus saja tertawa sambil memperhatikan Kevin.  Maka dengan rasa penasaran, Kevin mencoba untuk mendekati orang itu sambil berkata, “Tuan, kau baik-baik saja? Ayo ikut denganku. Kita pergi ke tempat yang aman.” Ajak Kevin.  Namun orang itu malah berlari menjauh dari Kevin, sehingga Kevin yang merasa heran, langsung saja mengejar orang itu, karena Kevin merasa khawatir jika orang itu sampai diserang atau ditangkap oleh monster.  Namun setelah melakukan pengejaran yang melelahkan, Kevin akhirnya kehilangan jejak dari si orang tersebut, dan saat ini dia sedang berada di sebuah lapangan basket outdoor yang gelap dan sepi. Disana Kevin masih berusaha untuk mencari keberadaan dari orang misterius itu, tetapi dia malah menemukan hal yang sangat mengejutkan. Karena ternyata ada seorang pria yang sedang telungkup di tengah lapangan basket dalam keadaan tak sadarkan diri.  Oleh karena itu, tanpa pikir panjang, Kevin segera menghampiri untuk menolong pria malang tersebut. Setelah berada cukup dekat, Kevin mencoba untuk membangunkannya.  “Tuan, kau kenapa? Tuan, bangunlah.” Kevin menggoyangkan pundaknya namun orang itu tetap tidak bangun.  Maka Kevin memutuskan untuk membopongnya, supaya dia bisa membawa orang itu ke tempat yang aman. Tapi tiba-tiba saja, hal yang mencengangkan terjadi, ketika tangan si pria yang sedang dibopong oleh Kevin itu tiba-tiba mencengkram leher Kevin, sehingga hal itu membuat Kevin terkejut sekaligus merasa kesakitan. Maka dari itu Kevin langsung melemparkan orang jahat itu hingga jatuh, sehingga dia bisa selamat dari serangan cekikan.  Dan ternyata sosok orang itu adalah Edgar, yang telah menyamar menjadi korban manusia tak berdaya. Dia telah berhasil mengelabui Kevin, dan Setelah dijatuhkan oleh Kevin, dia segera berdiri sambil tertawa.  “Hahahhah ... Ternyata kau sangat mudah untuk ditipu ya.”   “Si- siapa kau? ... Akh!” Kevin merasakan sakit di tenggorokannya.  “Namaku adalah Edgar. Aku adalah Boss dari kelompok Holy Grail.”  “Akh!! A- apa??”  Kemudian Kevin mencoba untuk menembak Edgar, namun tiba-tiba saja tangannya gemetar, dan tubuhnya ambruk. Karena Kevin merasakan sakit yang teramat sangat di bagian lehernya, sehingga dia segera memegang lehernya dengan kedua tangan sambil batuk-batuk. Kevin terlihat sangat menderita dengan kondisi tersebut.  Edgar berkata, “Hahahhah. Jika kau sudah berhasil kusentuh, maka kau pasti akan mati ... Aku ini memiliki kekuatan untuk memanipulasi sel genetik.”  “Aaa ... Akh!!!” Kevin merasa sesak nafas.  “Sekarang matilah dengan tenang ... Kevin.” Ucap Edgar.  Lalu tiba-tiba saja, Christa datang dan mendarat di dekat tubuh Kevin, sembari membidik Edgar dengan Cross bow di tangannya. Christa akan melesatkan sebuah serangan anak panah yang begitu kuat kepada sang Boss Holy grail tersebut.  Namun ternyata Edgar tidak sendirian disana, karena Siege segera hadir untuk mendampingi Edgar, dia melesat dan langsung berdiri diantara Edgar dan Christa. Sosok Siege sudah bertransformasi ke wujud Gargoyle, dengan bagian kepala yang berbentuk seperti bintang dan dia juga memiliki wajah yang mengerikan. Secara cepat Siege melesat dan berdiri di depan Bossnya itu untuk menghalangi serangan tembakan dari Christa.  Lalu tanpa basa-basi, Christa segera melesatkan tembakan anak panah yang begitu kuat ke arah Siege dan Edgar, bahkan anak panah yang sedang melesat itu terbagi menjadi tiga, supaya kedua targetnya bisa mati secara bersamaan.  Namun dengan santai, Siege memajukan kedua telapak tangannya ke depan, dan secara mengejutkan anak panah yang ditembakan oleh Christa tiba-tiba saja menabrak semacam dinding transparan yang begitu kuat, sehingga anak panah itu hancur dan tidak bisa sampai ke tubuh Siege. Oleh karena itu, Christa jadi merasa sangat tercengang.  “A- apa?!!” Ujar Christa.  “Hehehehh... Jangan kaget nona, aku memiliki kemampuan untuk menciptakan medan energi yang bisa melindungiku dari serangan seperti apapun. Hahahhah.” Ucap Siege sembari tertawa.  “Kau pasti Jenderal Holy grail yang bernama Siege.” Ucap Christa.  “Ya, benar sekali ... Aku tidak tahu bahwa ternyata Oliver itu adalah seorang wanita.” Ucap Siege.  “Bukan, dia itu bukan Oliver, dia adalah seorang wanita pemburu monster.” Edgar memberitahunya.  “O- owh ... rupanya musuh kita bertambah satu.” Ucap Siege.  Edgar berkata, “Menurut informanku, Oliver sedang berada jauh dari sini, dia sedang bertarung melawan monster buaya utusan kita.”  “Hmm, bagus sekali. Itu artinya lawan kita hanyalah wanita ini, dan Kevin yang sudah tida berdaya, karena Kevin sudah berhasil disentuh oleh Boss ... Hahahhahah.” Siege tertawa.  Sedangkan dengan perasaan cemas dan marah, Christa bersiap dengan senjatanya untuk bertarung melawan Siege dan Edgar disana.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD