Chapter 9 : Organisasi Monster

1814 Words
 Pertarungan yang terjadi di tempat itu semakin bertambah kacau, dengan datangnya para Prajurit NeoGen yang menembaki setiap Gargoyle yang sedang berkerumun disana. Dan tentu saja Cross juga datang bersama para Prajurit tersebut, dia memimpin proses p*********n di tempat itu secara tegas dan gagah berani, dia memberi perintah kepada para Prajuritnya untuk menghabisi seluruh gargoyle yang ada disana dan jangan sampai ada yang lolos. Cross terus berteriak memberikan perintah Sembari menembaki dan membunuh para gargoyle tanpa ampun.  Kemudian Cross berkata. “Hahha, malam ini kita mendapat buruan yang sangat banyak.” Ucap Cross.  “Iya Kapten, tapi Kenapa mereka berubah secara bersamaan di satu tempat ya?” Tanya Prajurit Cross.  “Entahlah, aku tidak peduli, yang jelas kita harus bisa menghabisi mereka semua, dan jangan biarkan ada satupun dari mereka yang tersisa!!”  “Siap Pak!!” Jawab seluruh prajurit.  Mereka semua tak henti-henti menembaki para gargoyle secara membabi buta, sehingga tempat itu kini jadi dipenuhi oleh mayat para gargoyle yang bergelimpangan di tanah lalu terbakar menjadi abu dan hanya tersisa tanduknya saja, sedangkan beberapa gargoyle yang berada sangat jauh dari jangkauan tembak para Prajurit, berhasil melarikan diri dan bisa selamat dari p*********n tersebut, termasuk juga George, yang langsung melarikan diri ketika melihat sebagian besar anak buahnya telah dihabisi oleh pasukan pemburu monster.  Cross sang Kapten dari pasukan pemburu monster, terus menembaki setiap gargoyle yang terlihat oleh matanya, satu persatu tanduk monster berjatuhan setelah para monster itu tewas tertembak dan tubuhnya melebur, sehingga para prajurit pemungut yang bertugas untuk mengumpulkan tanduk, dapat mengambil semua tanduk berharga itu untuk diamankan, dan selanjutnya seluruh tanduk itu akan dibawa ke markas NeoGen untuk di produksi menjadi barang-barang berguna.  Lalu ketika sedang asyik menembaki para objek buruannya, Cross tidak sengaja melihat sosok yang dia kenali, yaitu Kevin. Dalam kekacauan tersebut, diantara para gargoyle yang sedang melakukan perlawanan, Cross melihat ada Kevin yang sedang membopong Oliver (Dalam wujud manusia) menuju ke tempat aman. Kevin membawa Oliver pergi dari sana supaya bisa terhindar dari p*********n, mereka berdua berjalan menuju ke belakang sebuah kontainer.  Lalu tanpa pikir panjang, Cross segera mengejar mereka berdua sembari terus mengarahkan senjatanya ke depan, Cross berlari dengan sangat cepat sehingga dia pasti bisa menghentikan Kevin dan Oliver, dan tidak mungkin dia akan kehilangan jejak mereka berdua. Namun ketika Cross sudah sampai di belakang kontainer tersebut, dia terkejut, karena sosok Kevin dan temannya sudah tidak ada disana, seakan mereka berdua telah menghilang begitu saja, seperti hantu. Maka Cross jadi bertanya-tanya di dalam benaknya.  “Aku yakin, yang barusan kulihat itu adalah Kevin. Ba- bagaimana dia bisa menghilang begitu saja? Tidak mungkin!” Ujar Cross.  Lalu setelah keadaan disana mulai tenang, karena para monster telah selesai dibasmi dan sebagian dari mereka telah berhasil kabur, maka Cross berjalan menuju kendaraannya untuk kembali pulang ke markas pasukan pemburu monster yang terletak di gedung NeoGen. Saat Cross sedang berjalan, ada seorang prajurit yang menghampirinya untuk melapor.  “Lapor pak! Kita telah berhasil mendapatkan sekitar 61 tanduk malam ini.”  “Bagus.”  “Siap pak! Apakah kita semua akan mendapatkan bonus?” Tanya Prajurit itu, yang sepertinya sudah cukup akrab dengan Cross.  “Tentu saja, malam ini kita mendapatkan tangkapan besar.” Ucap Cross sambil terus menatap ke depan, seakan dia sedang memikirkan sesuatu. Sedangkan prajurit yang ada disampingnya hanya tersenyum saja menanggapi jawaban itu, sambil menemani Cross berjalan.  Beberapa saat kemudian, di tempat lain, atau lebih tepatnya di sebuah gang sempit yang gelap dan sepi. Kevin dan Oliver sedang berdiam disana untuk mengistirahatkan kondisi tubuh mereka. Mereka berdua duduk sembari bersandar ke tembok. Lalu Setelah berdiam cukup lama, Oliver mulai bertanya kepada Kevin.  “Aku ingin bertanya, kenapa kau menolongku?”  “Itu karena kau juga telah menolongku, jadi sekarang anggap saja kita telah impas.” Jawab Kevin.  “I- iya juga sih ... Tapi aku ini kan adalah seekor monster.”  "Memangnya kenapa?” Tanya Kevin.  “Aku bisa merasakan kebencian dalam dirimu terhadap para monster. Jadi aku mengira bahwa kau akan membiarkan aku mati disana, karena aku juga adalah monster.”  “Hmm, ya. Kurasa kau benar, aku memiliki kebencian terhadap para monster. Tapi itu bukan berarti aku tidak boleh menolong monster yang telah menolongku, iya kan? Apalagi ternyata kau sedang berusaha untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang tinggal di gedung apartemenmu ... Setelah kejadian ini, apakah si monster berkepala mahkota itu akan benar-benar menyerang apartemenmu?”  “Entahlah, George itu merupakan pemimpin dari sebuah kelompok besar. Yang kita lawan tadi itu hanyalah sebagian kecil dari mereka.”  “Apa?” Kevin terkejut.  “Selama ini, aku telah beberapa kali berurusan dengan mereka, sehingga aku bisa mengetahui sedikit informasi mengenai mereka.” Ucap Oliver.  “Kalau boleh aku tahu, urusan semacam apa?” Kevin penasaran.  “George petnah beberapa kali mencoba untuk merekrut diriku ke dalam kelompoknya, namun aku selalu menolak. Bahkan mereka juga selalu mencoba untuk menawarkan perlindungan padaku, asalkan aku bisa menyetor daging manusia kepada mereka, namun aku tetap menolak. Karena Aku benar-benar tidak mau ikut ke dalam bisnis mereka.”  “Bisnis?”  “Ya, mereka sangat terorganisisr, mereka mempunyai daerah kekuasaan, casino, tempat makan khusus, bahkan mereka juga memiliki gudang khusus untuk menyimpan stok daging manusia.”  “A- apa??” Kemudian Kevin segera berdiri, “A- aku tidak tahu bahwa ternyata situasinya separah ini ... Ceritakan kepadaku lebih banyak mengenai mereka.”  “Akan kuceritakan hal yang sejauh ini aku ketahui. Nama kelompok mereka adalah Holy grail, yang dipimpin oleh seseorang bernama Edgar, aku belum pernah melihat sosoknya ... Edgar memiliki tiga anak buah kepercayaan yang sangat kuat, mereka bertiga bertugas untuk mengelola tempat-tempat perburuan manusia. Mereka dijuluki sebagai 3 Jenderal. Ketiga Jenderal tersebut diantaranya adalah George, monster gargoyle yang kita lawan tadi, dia memiliki kekuasaan di jalanan. Lalu Jenderal yang kedua bernama Roschi, dia memiliki banyak tempat p*******n, dan tebak apa yang akan terjadi kepada para manusia yang berkunjung ke tempatnya?”  “Eumm, aku tidak mau membayangkannya.”  “Lalu Jenderal yang ketiga adalah Siege. Dia bertugas untuk mengelola tempat perjudian, sehingga urusan keuangan kelompok tersebut bisa terus tercukupi dan memadai. Selain itu, kabarnya, Casino-casino milik Siege juga menjadi tempat penyimpanan daging manusia hasil perburuan dari tim George dan tim Roschi. Dan semua itu adalah milik Edgar.”  “Hmm, Aku akan menghabisi mereka semua.” Ucap Kevin dengan penuh tekad.  “Oh iya, apakah aku boleh ikut?” Tanya Oliver.  “Apa?? Kenapa kau mau ikut membasmi kaum’mu sendiri?”  “Bukankah ada juga manusia yang membunuh manusia lain karena mereka berbuat jahat? ... Aku juga ingin menjadi seorang pahlawan. Selain itu, jika aku berhasil menghabisi Geroge dan para koleganya, maka orang-orang di apartemenku akan aman.” Ucap Oliver.  “Hmm, sepertinya kau terlalu sering menonton film.”  “Dan aku sangat ingin bertarung disampingmu sebagai seorang teman, bukan sebagai seorang musuh. Karena aku sudah melihat dengan mata kepalaku sendiri, betapa mengerikannya kekuatan yang kau miliki.” Ucap Oliver.  Kemudian Kevin terdiam sejenak sambil menatap telapak tangannya. Dia sepertinya merasa senang sekaligus bersyukur, karena kekuatannya telah berhasil bangkit, sehingga mulai saat ini dia bisa mulai beraksi sebagai seorang pembasmi monster. Namun setelah kejadian malam ini, dia tidak menyangka bahwa para monster gargoyle memiliki semacam organisasi yang sangat berbahaya, namun walau bagaimanapun juga Kevin harus bisa meruntuhkan organisasi tersebut demi keselamatan umat manusia. Dan sekarang, sebaiknya dia segera beristirahat karena haris sudah sangat larut malam dan kondisi tubuhnya sudah sangat kelelahan. Maka dari itu, dirinya dan Oliver berpisah di tempat itu untuk pulang dan beristirahat di rumah masing-masing.  Sementara itu, di tempat lain, George sedang duduk di sebuah kursi b****k sembari memegang handphone miliknya. Saat ini dia sedang menghubungi seseorang yang penting, sehingga nada suara yang diucapkan oleh George terdengar segan.  “Halo, Boss.” George menghubungi Edgar.  “Ya George, ada apa?” Suara Edgar terdengar di kuping George.  Sosok Edgar sedang berada di sebuah tempat bising dan riuh, sehingga Edgar harus berjalan dulu menjauhi keramaian. Sosok Edgar berjalan ke tempat gelap yang sepi dan tidak banyak dilalui oleh orang-orang, tempat tersebut merupakan ruangan dibelakang panggung tempat berlangsungnya suatu acara. Dia mendengarkan seluruh perkataan dari George dengan sangat serius. Sosok Edgar merupakan seorang pria berusia 35 tahun dengan postur tubuh tinggi, dan memiliki gaya rambut belah tengah yang disisir rapi, dia mengenakan pakaian berwarna putih dan bersikap seperti pastur yang dihormati, setiap kali ada orang yang lewat di dekatnya, dan saat ini sepertinya Edgar sedang menghadiri sebuah acara penting yang digelar atas namanya.  Dalam jeda waktu acara tersebut, Edgar menyuruh George untuk menyampaikan laporannya secara cepat dan rinci, maka George langsung berkata seperti ini.  “Boss, kita kehilangan banyak anggota.”  “Apa??!! Bagaimana bisa?!” Edgar merasa marah setelah mendengar hal itu.  “Qyuzi si pemilik restoran tewas dibunuh oleh Oliver. Oliver berani membunuh sesama gargoyle demi menyelamatkan nyawa seorang manusia.”  “Hmm.”  “Lalu aku mencoba untuk mengeksekusi Oliver di depan para anak buahku, tetapi keadaannya berubah menjadi buruk, ketika para pemburu monster tiba-tiba datang menembaki kami, sehingga aku jadi kehilangan banyak anak buah.”  “Bukankah kau sudah kusuruh untuk berhati-hati dalam bertindak!! Jangan berubah wujud secara bersamaan di daerah perkotaan! Karena para pemburu monster akan bisa melacak kalian! ... Aku tidak keberatan jika kau ingin menghabisi gargoyle yang bernama Oliver itu, tapi jika aku sampai mendapatkan kerugian yang sangat besar atas tindakanmu, maka aku tidak bisa menerimanya, paham?!!”  “Paham. Maafkan aku Boss ... Oh iya, apakah Boss ingin tahu, siapa yang telah mengacaukan keadaan tadi, sehingga kami semua berubah secara bersamaan?”  “Apakah Si Oliver itu?”  “Bukan Boss, tapi teman manusia’nya yang dia selamatkan dari Qyuzi. Rupanya teman Oliver itu memiliki kekuatan yang bahkan hampir setara denganku, sehingga dia bisa membuat suasana menjadi kacau dan tak terkendali, hingga akhirnya para pemburu monster datang.” Lalu seketika itu, Edgar terdiam untuk sejenak.  “Boss, Boss?” George memanggil-manggil.  “I- iya, aku mendengarmu. Aku hanya terkejut setelah mendengar ada manusia yang memiliki kekuatan setara denganmu. Apakah mungkin dia merupakan manusia hasil eksperimen?”  “Entahlah Boss, aku tidak tahu tentang hal itu. Sosok Pria itu masih misterius bagiku.”  “Kalau begitu jangan sampai dia mengacaukan bisnis kita, kalau perlu habisi dia bersama si Oliver! Bukankah hal itu adalah keahlianmu?” Suruh Edgar kepada George.  “Ba- baik Boss.” Kemudian George menutup panggilan teleponnya.  Edgar menghela nafas dalam-dalam untuk kembali menenangkan dirinya, setelah itu dia segera berjalan kembali ke atas panggung acara, Edgar naik ke atas panggung sembari tersenyum dan melambaikan tangannya kepada para pengikutnya yang menghadiri acara tersebut. Acara tersebut merupakan kegiatan perkumpulan tertutup yang digelar oleh kalangan orang-orang tertentu, atau bisa disebut semacam acara yang digelar oleh sebuah sekte yang menganut agama baru, dan Edgar merupakan pemimpin dari sekte tersebut yang sangat dipuji dan dipuja seperti dewa. Jumlah para pengikut Edgar dalam sekte tersebut tidaklah sedikit, dan sebagian besar dari mereka adalah manusia yang dibohongi oleh Edgar untuk menjadi pengikut setia, sebagai hamba dewa yang akan meraih kesejahteraan dalam hidupnya.  Dengan bertingkah seolah-olah dirinya adalah Tuhan, dan membacakan sebuah mantra kepada seorang pria pengidap stroke, Edgar bahkan bisa membuat pria itu jadi mampu bergerak dan berjalan kembali seperti semula, setelah Edgar menyentuhnya. Sehingga semua orang yang berada disana menjadi takjub dan terpukau kepada Edgar, lalu untuk mendapatkan rasa simpati lebih, Edgar memeluk pria yang telah sembuh dari penyakit stroke itu, sehingga seketika suasana berubah menjadi penuh haru sekaligus menjadi lebih meriah. Edgar mampu meyakinkan seluruh pengikutnya untuk semakin memuja dirinya. Padahal semua hal itu dia lakukan dengan menggunakan kemampuan yang dimilikinya, dan hal itu juga yang bisa membuat dirinya mendapatkan begitu banyak pengikut setia, terutama pengikut yang bisa dia santap kapanpun dia mau.  Jadi itu berarti, Edgar adalah seseorang yang memiliki pengikut dari kedua belah pihak, baik itu dari pihak manusia, maupun pihak monster gargoyle. Dia benar-benar memiliki kekuasaan dan kekuatan yang cukup besar dan menakutkan, sehingga untuk bisa mengalahkannya bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah bagi siapapun.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD